RAKYATKU.COM - Sedikitnya lima orang tewas setelah ledakan di wisuda parade militer di al-Dhalea. Hal tersebut diungkapkan pasukan keamanan Yaman.
Delapan orang juga terluka dalam serangan pada hari Minggu, menurut angka otoritas kesehatan setempat yang dikutip oleh kelompok Sabuk Keamanan, dikutip dari Aljazeera, Senin (30/12/2019).
Belum ada klaim tanggung jawab yang dibuat. Tetapi kantor media pasukan selatan mengatakan ledakan itu disebabkan oleh rudal Houthi.
Pasukan Sabuk Keamanan adalah bagian dari front separatis selatan di Yaman selatan dan didukung oleh Uni Emirat Arab ( UEA ) dalam perang melawan kelompok Houthi yang berpihak Iran-Iran .
Saksi mata mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ledakan terjadi di dekat panggung tamu selama pawai dan belasan orang terluka atau terbunuh. Mereka melaporkan melihat mayat di tempat kejadian.
Mohammed al-Attab dari Al Jazeera, melaporkan dari ibukota Sanaa, mengatakan bahwa al-Dhalea adalah "medan perang" antara Houthi dan pasukan pemerintah yang diakui secara internasional.
"Pada kesempatan sebelumnya, Houthi telah melakukan serangan terhadap parade militer," kata al-Attab. "Tapi al-Qaeda juga aktif di daerah itu."
Sementara itu, juru bicara militer Houthi Yahya Saria pada hari Minggu mengatakan enam tempat "sensitif" di Arab Saudi dan tiga di UEA berada dalam daftar sasaran militer, menunjukkan kelompok itu tetap siap untuk berperang meskipun ada pembicaraan tidak resmi tentang gencatan senjata dalam perang Yaman.
Target prioritas dikatakan sebagai lokasi "vital dan sensitif", Saria mengatakan tanpa memberikan rincian lebih lanjut, selama pengumpulan kegiatan kelompok selama 2019 dan prospek untuk 2020.