RAKYATKU.COM,JENEPONTO - Penjabat Kepala Desa Bonto Ujung, Suardi A Kahar dapat acungan jempol. Proses yang berbelit-belit berusaha dipangkas.
Desa Tuntas Administrasi Kependudukan (Adminduk), nama programnya. Ini adalah gagasan program kolaboratif lintas sektor melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Program ini difasilitasi NGO Pattiro Jeka. Setelah melalui kajian secara komprehensif, Desa Bonto Ujung dipilih menjadi locus percontohan tingkat Kabupaten Jeneponto.
Sekretaris Daerah Jeneponto, Syafruddin Nurdin mengapresiasi program itu. Dia menganggap Desa Tuntas Adminduk di Bonto Ujung, Kecamatan Tarowang, luar biasa.
"Saya mengapresiasi penjabat kepala Desa Bonto Ujung karena telah berhasil menjaring kerja sama lintas sektoral. Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik, khususnya penanganan adminduk itu," kata Syarifuddin, Jumat (27/12/2019).
Direktur LSM Pattiro Jeka, Suryani Hajar mengatakan, setelah mereka menjajaki desa di Jeneponto, rupanya Desa Bonto Ujung yang paling responsif. Mereka melakukan konsultasi kepada sekretaris daerah dan kepala Dinas Catatan Sipil.
"Maka dicanangkanlah Desa Bonto Ujung sebagai locus program pilot project Desa Tuntas Adminduk tingkat Kabupaten Jeneponto," ujar Suryani Hajar.
Penjabat Kepala Desa Bonto Ujung, Suardi A Kahar mengatakan, Desa Tuntas Adminduk merupakan program yang sudah sejak lama dirindukan warga setempat.
Menurutnya, masih terdapat sekitar lima ratusan warga yang bermasalah adminduknya. Memorandum of Understanding (MoU) ini diharapkan memudahkan warga serta lebih dekat dan lebih cepat untuk memperoleh layanan baik berupa KTP, kartu keluarga, akta kelahiran, maupun kebutuhan administrasi lainnya.
"Setelah MoU ini dilakukan, akan dilanjutkan pelatihan entrepreneurship desa dan pembekalan sarana produksi bagi pelaku usaha kecil menengah. Pada saat bersamaan di tempat terpisah dilakukan sekolah lapang oleh para pegiat literasi Bonto Ujung," ujar Kahar.