Kamis, 26 Desember 2019 11:16

Israel Akui Salah Sasaran di Gaza Hingga Tewaskan Sipil

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
FOTO: EPA
FOTO: EPA

Sebuah serangan di Gaza yang menewaskan sembilan anggota keluarga. Insiden ini terjadi akibat kesalahan penilaian risiko yang dilakukan militer Israel.

RAKYATKU.COM - Sebuah serangan di Gaza yang menewaskan sembilan anggota keluarga. Insiden ini terjadi akibat kesalahan penilaian risiko yang dilakukan militer Israel.

Serangan udara pada 14 November menargetkan rumah Rasmi Abu Malhous, seorang pegawai Otoritas Palestina (PA) di Gaza dan saudaranya Mohamed, dikutip dari Aljazeera, Kamis (26/12/2019).

Sembilan anggota keluarga Sawarka terbunuh oleh empat serangan atas rumah mereka di Deir al-Balah. Lima korban adalah anak-anak.

Serangan udara menewaskan Rasmi, istri keduanya Maryam (45) dan tiga dari 11 anaknya; Salim yang berusia tiga tahun, Mohannad (12) dan Firas yang berusia tiga bulan.

Pemboman itu juga membunuh istri Mohamed Yousra (39) dan dua putra mereka, Moaaz (7) dan Waseem (13). Mohamed meninggal pada 22 November akibat luka-lukanya.

Mereka termasuk di antara 34 warga Palestina yang terbunuh oleh serangan udara Israel atas Jalur Gaza selama dua hari. Setidaknya 63 warga Israel juga menerima perawatan untuk cedera akibat tembakan roket dari Gaza.

Dalam pernyataannya pada hari Selasa, tentara Israel mengatakan intelijen yang dikumpulkan sebelum serangan itu mengindikasikan bahwa kediaman itu "ditetapkan sebagai kompleks militer organisasi teror Jihad Islam".

Tentara telah memperkirakan bahwa warga sipil tidak akan dirugikan akibat serangan di situs itu. Yang diyakini tidak dapat diakses oleh anggota masyarakat.

Penyelidikan militer kemudian menemukan bahwa meskipun kegiatan militer dilakukan di markas, itu bukan kompleks tertutup.

Tentara Israel mengatakan akan belajar dari kesalahan untuk mengurangi terulangnya kejadian tidak teratur yang serupa.