Kamis, 26 Desember 2019 08:40

Meski Kakinya Dimakan Buaya, Pria Ini Sukses Jadi Pengrajin Bambu di Gowa

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Meski Kakinya Dimakan Buaya, Pria Ini Sukses Jadi Pengrajin Bambu di Gowa

Rendi adalah warga Desa Lassa-lassa, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa. Dia menjadi sorota pada peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-47 di kampungnya, kemarin.

RAKYATKU.COM, GOWA - Rendi adalah warga Desa Lassa-lassa, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa. Dia menjadi sorota pada peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-47 di kampungnya, kemarin.

Rendy menceritakan kejadian mengerikan yang menimpanya kepada ketua PK PKK Gowa, Priska Paramitha Adnan di stand miliknya. Kepada Priska, dia mengaku, kaki kirinya yang sudah tiada lantaran dimakan buaya. 

Tetapi, semangat hidup yang dimiliki Rendi masih tertanam kuat di dalam benaknya, untuk menafkahi keluarganya.

"Beliau ini (Rendy) orang disabilitas. Kakinya digigit buaya dulu. Tapi tidak pernah memadamkan semangatnya untuk tetap berusaha," kata Priska, Kamis (26/12/2019).

Rendy mencoba bangkit. Meski dengan sisa anggota tubuh yang tidak lengkap. Rendy menjadi pengrajin olahan bambu. Dia dibantu oleh istri tercintanya.

Untuk memproduksi kerajinannya, mereka berbagi tugas. Tugas Rendy membuat rangka produk. Termasuk yang menyiapkan pilahan-pilahan bambu. Sedangkan istrinya, menganyam kulit bambu dan dibuat menjadi benda siap pakai yang bernilai ekonomis.

Semua kerajinannya itu diproduksi secara manual. Hasilnya, beberapa jenis kerajinan bambu yang diproduksi mulai dari topi petani, tempat tissue, tempat sarung, tempat sendok, gelas, vas bunga hingga penutup nasi. Kualitasnya pun sudah tidak diragukan.

Rendy mengungkapkan, untuk harga yang dibanderol pada setiap produk kerajinannya, beragam. Mulai dari Rp50 ribu hingga Rp450 ribu. Tergantung dengan tingkat kerumitan pengerjaan produk tersebut. 

"Yang paling rumit untuk dibuat itu tudung saji (penutup nasi). Dalam menganyam bambu menjadi produk kerajinan saya di bantu istri. Termasuk dalam memasarkan produk," ujar Rendy.

Kepada Priska, warga asli dataran tinggi Gowa itu membeberkan hasil produksinya itu. Rendy mengaku telah berhasil menembus pasar lokal. Yakni di wilayah Gowa hingga ke Kota Makassar. 

Diketahui, Rendy juga merupakan salah satu pengrajin olahan bambu yang memasarkan produk-produk olahannya, melalui IKM Reina yang merupakan binaan PKK Desa Lassa-lassa. 

Sebelumnya, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan juga berkomitmen akan memberikan perhatian penuh dalam peningkatan pemberdayaan, kepada para pelaku usaha kecil. Khususnya para pengrajin kesenian di wilayah Kabupaten Gowa.