Selasa, 24 Desember 2019 17:05

"Kami Dijadikan Boneka", Wakil Bupati Nduga Mundur dari Jabatan karena Warganya Ditembak

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wentius Nimiangge saat mengumumkan pengunduran dirinya sebagai wakil bupati Nduga.
Wentius Nimiangge saat mengumumkan pengunduran dirinya sebagai wakil bupati Nduga.

Wentius Nimiangge menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Nduga. Itu setelah terjadi penembakan yang memakan korban jiwa. 

RAKYATKU.COM - Wentius Nimiangge menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Nduga. Itu setelah terjadi penembakan yang memakan korban jiwa. 

Wentius Nimiangge menyampaikan pengunduran diri ini di hadapan ratusan masyarakat Nduga di Bandara Kenyam,  Nduga, Papua, pada Senin (23/12/2019) siang.

Meskipun masih tersisa 3 tahun masa jabatannya, Wentius mengundurkan diri lantaran kecewa terhadap penembakan warga sipil yang terus terjadi di wilayah pemerintahannya.

Menurut Wentius, penembakan terhadap warganya, Hendrik Lokbere, merupakan dampak dari banyaknya pasukan yang dikirim oleh negara ke Nduga dalam satu tahun terakhir. Hal ini juga mengakibatkan ribuan masyarakat Nduga mengungsi.

"Sudah satu tahun terjadi seperti ini, kami (pemerintah daerah) sudah menghadap menteri, DPR RI, Panglima dan Kapolri meminta agar pasukan TNI-Polri yang ada di Nduga segera ditarik agar masyarakat kembali ke kampung-kampung untuk beraktivitas seperti biasaya. Namun sampai hari ini, permintaan kami ini tidak pernah direspons, bahkan penembakan terhadap warga sipil terjadi," kata Wentius.

Dia bersama Bupati Yairus Gwijangge merupakan perpanjangan tangan dari presiden di daerah dan harusnya bisa didengar oleh pemerintah pusat namun nyatanya tidak digubris.

"Permintaan kami tidak pernah digubris oleh pemerintah pusat, lalu untuk apa kami ada? Kami hanya dijadikan boneka oleh pemerintah, maka mulai hari ini saya meletakkan jabatan sebagai Wakil Bupati Nduga, dan mulai hari ini saya akan kembali menjadi masyarakat biasa," katanya dilansir Suara.

Wentius mengatakan, dirinya melepas seragam dinas dan meletakkannya bersama jasad korban penembakan, Hendrik Lokbere.

"Seragam sudah saya buka dan letakkan bersama korban, mulai hari ini saya lepas jabatan wakil bupati, saya tidak ingin menjadi perpanjangan pemerintah di daerah, tapi rakyat saya terus menjadi korban," kata Wentius.