Senin, 23 Desember 2019 09:59

Muzayyin Arif Legislator Pertama yang Kunjungi Labuaja, Warga Curhat Warung Remang-Remang

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wakil Ketua DPRD Sulsel, Muzayyin Arifn membagi-bagikan Alquran kepada warga Labuaja, Minggu (22/12/2019).
Wakil Ketua DPRD Sulsel, Muzayyin Arifn membagi-bagikan Alquran kepada warga Labuaja, Minggu (22/12/2019).

Muzayyin Arif dielu-elukan warga Desa Labuaja. Pada Minggu (22/12/2019) itu, dia disambut teriakan, "The Power of Maros."

RAKYATKU.COM,MAROS - Muzayyin Arif dielu-elukan warga Desa Labuaja. Pada Minggu (22/12/2019) itu, dia disambut teriakan, "The Power of Maros."

Muzayyin kini wakil ketua DPRD Sulsel periode 2019-2024. Datang dari kalangan pesantren. Cucu KH M Arif Marzuki itu masih memimpin Pondok Pesantren Darul Istiqamah Maccopa, Maros.

Wajar jika Muzayyin mendapat sambutan meriah. Pria yang pernah menempuh short course English Education di Griffith University, Brisbane, Australia itu dianggap salah satu figur yang punya kapasitas menjadi bupati Maros.

Namun, dalam kunjungannya kali ini, Muzayyin Arif tidak sedang berkampanye untuk menjadi bupati. Dia hadir dalam rangka silaturahmi. Sekaligus sosialisasi peraturan daerah. Salah satu tugasnya sebagai anggota DPRD Sulsel.

Tahun lalu, Muzayyin juga hadir di Labuaja. 

"Alhamdulillah, saya datang lagi di sini. Kalau dulu untuk kampanye, sekarang untuk silaturahmi sebagai ungkapan terima kasih karena dukungan bapak ibu saya berhasil lolos ke DPRD Sulsel," ujar Muzayyin.

Kedatangan Muzayyin di Desa Labuaja disambut meriah warga. Sejak pagi, ratusan warga sudah menunggu di lokasi acara. Saat Muzayyin tiba, warga serentak menyambut dan berteriak "The Power of Maros". 

Muzayyin menyampaikan terima kasih pada warga yang terlibat membantunya. Dia mengatakan, pintu kantor DPRD Sulsel selalu terbuka untuk warga Labuaja. 

"Bapak ibu bisa datang ke kantor atau ke rumah di Maccopa untuk sampaikan jika ada aspirasi terkait dengan keumatan," jelas Muzayyin. 

Ia juga menegaskan bahwa masyarakat harus kembali pada Alquran sebagai pedoman hidup umat muslim. Masyarakat yang jiwanya kuat tentu akan mampu memberdayakan lingkungan untuk hal-hal yang positif. 

"Alquran itu pedoman dan penerang dalam menjalani kehidupan ini. Jadi bapak ibu warga upayakan dekat dengan Alquran," lanjut politikus PKS ini. 

Apalagi sudah ada Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2006 tentang Pendidikan Alquran. Perda ini menjadi payung dari upaya strategis untuk membangun dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat. 

"Kita inginkan masyarakat memiliki semangat keberagamaan. Modal spiritual yang baik, jiwa yang kuat akan buat daerah kita lebih bermartabat," paparnya.

Warga yang hadir juga menyampaikan keluh kesah terkait kondisi Desa Labuaja yang viral karena warung remang-remang. 

Padahal, warga mengharapkan lingkungan desa bersih dari perilaku yang menyimpang. Baik pencurian, prostitusi, perjudian, dan lain-lain. 

"Tentu kita mau desa ini diberkahi Allah subhanahu wata'ala dengan kegiatan keagamaan yang lebih menonjol," ungkap Nurbaeti Lanti, tokoh masyarakat Labuaja. 

Ia juga menambahkan, kedatangan Muzayyin mengobati kerinduan masyarakat terhadap wakil mereka di DPRD. Momen ini cukup mengharukan. Baru pertama ada anggota DPRD yang mampir di Desa Labuaja. 

Terkait curhatan warga, Muzayyin berjanji akan meneruskan keluhan warga ke pihak berwenang. Harapannya, segera ada solusinya. 

Muzayyin menutup kegiatan itu dengan bagi-bagi Alquran kepada warga.