Senin, 23 Desember 2019 08:54

Canggih, Pasien Ini Jalani Operasi Pengangkatan Tumor Otak Sambil Berbincang dengan Dokter

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Walid Khamis Faraz
Walid Khamis Faraz

Walid Khamis Faraz tersenyum. Dia baru saja mendapat pengalaman mahal. Tumor yang bersarang di otaknya berhasil diangkat.

RAKYATKU.COM - Walid Khamis Faraz tersenyum. Dia baru saja mendapat pengalaman mahal. Tumor yang bersarang di otaknya berhasil diangkat.

Hebatnya, operasi dilakukan dalam keadaan sadar. Saat dokter membelah kepalanya dan mengangkat tumor itu, dia dalam keadaan sadar. Malah, sambil berbincang dengan dokter.

Walid Khamis Faraz adalah ekspatriat asal Yaman. Dia menjalani operasi di Rumah Sakit Rashid, Uni Emirat Arab. Operasi pengangkatan tumor otak itu berlangsung 90 menit.

Operasi dilakukan pada pekan pertama Desember 2019. Kini, Walid Khamis Faraz dinyatakan sudah pulih sepenuhnya. Dia meninggalkan rumah sakit setelah dua pekan dirawat.

Saat operasi berlangsung, pasien diberikan anestesi lokal ringan. Itu sebabnya, pasien tetap sadar. Tidak seperti operasi pada umumnya.

"Walid Khamis Faraz mengalami sakit di rongga mulut disertai sakit kepala. Dia tidak mempan obat-obatan," ujar Dr Abdullah Qasim, konsultan dan kepala bedah saraf di Rumah Sakit Rashid seperti dikutip dari Gulf News. 

Pemindaian MRI mengungkap bahwa ia memiliki tumor ukuran 4 cm di area otak. Operasi dilakukan dengan anestesi lokal agar tidak mengganggu fungsi otak.

"Kami menavigasi bagian otaknya yang halus bahkan ketika dia berbicara kepada kami dan memastikan bahwa kami tidak merusak bagian apa pun ketika kami mengangkat tumornya. Operasi semacam ini disebut operasi otak sadar," urai Dr Abdulla Qasim.

Teknik canggih

Dr Qasim mengatakan Rashid Hospital mulai menggunakan sistem navigasi khusus untuk tulang belakang dan bedah saraf sejak awal 2019. 

 

[NEXT]

Teknik canggih

Dr Qasim mengatakan Rashid Hospital mulai menggunakan sistem navigasi khusus untuk tulang belakang dan bedah saraf sejak awal 2019. 

"Kami telah mencatat peningkatan tingkat keberhasilan dan efisiensi. Hampir 97 persen dari kasus kami berhasil dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tumor. Sejauh ini, lebih dari 100 operasi telah dilakukan dengan teknologi ini," katanya.

Faraz, yang merupakan ayah dari lima anak, telah pulih sepenuhnya. 

"Saya tidak menderita terlalu banyak gejala seperti rasa sakit yang tajam atau pembengkakan," kata dia tentang gejala awal penyakitnya.

Dia hanya merasakan sakit yang terus-menerus di mulut dan kepala. Rasa sakit itu tak mempan obat-obatan. Dia akhirnya berkonsultasi dengan dokter di Rumah Sakit Rashid.

"Saya terkejut ketika mereka memberi tahu saya bahwa saya menderita tumor otak. Para dokter memberi tahu saya bahwa pembedahan diperlukan karena tumor pada akhirnya dapat memengaruhi penglihatan dan tangan kanan saya," kata dia.

"Saya sangat berterima kasih kepada Rumah Sakit Rashid dan Dr Abdullah Qasim untuk perawatan luar biasa yang saya terima," kata Faraz.

Dr Qasim menyarankan warga untuk tidak mengabaikan sakit kepala. Apalagi berdasarkan pengalamannya, tumor otak tidak hanya menimpa dewasa. Dia pernah menangani pasien bayi dan remaja.

"Tumor otak dapat muncul pada usia berapa pun. Jika Anda mengalami sakit kepala terus-menerus yang tidak merespons obat penghilang rasa sakit, segera berkonsultasi ke rumah sakit dan mendapatkan diagnosis yang benar, sebelum terlambat," saran Dr Qasim.