RAKYATKU.COM - Sakat merupakan ibadah inti dalam Islam. Selain itu, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, salat adalah amalan yang pertama kali dihisab saat kiamat nanti.
Tentu, ada anjuran untuk melaksanakan salat secara sempurna. Terpenuhi syarat dan rukunnya, juga tenang dan khusyuk dalam pelaksanaannya.
Tetapi, tanpa sadar terdapat kesalahan yang kerap dilakukan dalam salat. Karena kadung menganggapnya biasa, kita jadi menyepelekan kesalahan itu.
Padahal, kesalahan yang terjadi berpengaruh terhadap diterima tidaknya amalan tersebut. Tidak main-main, kesalahan kecil bisa membuat salat tidak diterima.
Secara umum, kesalahan dalam salat terbagi menjadi dua. Kesalahan tersebut berkadar berat dan membatalkan salat, serta kesalahan ringan yang tidak sampai membuat salatbatal.
Meski ringan, kesalahan tetap berdampak pada keutamaan salat. Sesepele apapun kesalahan, bisa mengurangi kesempurnaan salat.
Dilansir Bincangmusilimah, ada sejumlah kesalahan ringan yang tidak kita sadari ketika salat. Kita mungkin sering melakukannya.
Kesalahan pertama, tidak menggerakkan lisan ketika takbir maupun membaca ayat Alquran maupun zikir-zikir lainnya dalam salat. Merasa melafalkannya dalam hati sudah cukup.
Padahal, mayoritas ulama mensyaratkan menggerakkan lisan saat membaca bacaan dalam salat. Tujuannya, orang yang sholat bisa mendengar sendiri apa yang dibacanya.
Kesalahan kedua, mengangkat pandangan ke langit atau melihat ke arah selain tempat sujud. Pandangan ini bisa membuat lupa dan tidak fokus.
Padahal, seseorang yang sholat diperintahkan untuk memandang tempat sujud. Kecuali ketika duduk tasyahud, pandangan diarahkan ke ujung telunjuk.
Kesalahan ketiga, memejamkan kedua mata. Ibnul Qayyim menyatakan amalan ini tidak termasuk tuntunan salat yang diajarkan Rasulullah SAW.
Tetapi, ada perbedaan pendapat di antara ulama. Sebagian menyatakan memejamkan mata membantu tercapainya kekhusyukan.
Kesalahan keempat, tidak menempelkan hidung ke lantai ketika sujud. Kesalahan ini memang ringan, tapi bisa membuat salat tidak diterima oleh Allah SWT.
Hal tersebut seperti disampaikan Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Ibnu Abi Syaibah.
Allah tidak menerima salat bagi orang yang tidak menempelkan hidungnya ke tanah sebagaimana dia menempelkan dahinya ke tanah.
Sedangkan kesalahan kelima, tidak thuma'ninah dalam rukuk dan i'tidal. Thuma'ninah yaitu posisi tubuh dalam keadaan tenang ketika rukuk, diukur dari lamanya membaca doa pada gerakan tersebut.
Seringkali seseorang terlalu cepat melakukan rukuk. Salat semacam ini bisa jadi tidak sah.