Senin, 23 Desember 2019 07:00

Pakai Helm Kotor, Awas Penyakit Kulit Kepala Menular

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pakai Helm Kotor, Awas Penyakit Kulit Kepala Menular

Helm motor wajib dibersihkan secara rutin. Pembersihan ini sekaligus membasmi kuman atau kotoran yang telah menumpuk sebelumnya.

RAKYATKU.COM - Helm motor wajib dibersihkan secara rutin. Pembersihan ini sekaligus membasmi kuman atau kotoran yang telah menumpuk sebelumnya.

Bila abai atau membiarkan helm dalam keadaan selalu kotor, bukan tidak mungkin akan mengundang penyakit, khususnya pada area kulit kepala.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr Dikky Prawiratama menjelaskan, ada beberapa potensi penyakit kulit yang bisa ditimbulkan dari bagian dalam helm yang kotor.

Khususnya helm yang sering dipinjamkan banyak orang. Tanpa disadari dapat menularkan penyakit kepala.

"Helm yang kotor sebetulnya tidak terlalu masalah, karena ada rambut yang membatasi kulit kepala. Tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa penyakit bisa ditularkan yang saling sharing helm," kata Dikky.

Salah satunya yang dimaksud dokter Dikky, adalah kutu kepala atau pediculosis capitis. Gejalanya yang timbul adalah gatal-gatal di kulit kepala, sampai sensasi geli karena ada yang berjalan di rambut.

Dari gatal yang berkepanjangan ini, bisa menyebabkan iritasi kulit kepala, sampai berpotensi menjadi ruam. Pada kasus lain, apabila sering digaruk bisa menimbulkan infeksi bakteri.

"Misal ada satu pengguna ojek online yang menderita pedikulosis, maka kutu kepala bisa menempel di helm dan ditularkan ke orang berikutnya," tambahnya dilansir Kumparan, Senin (23/12/2019). 

Untuk itu, tindakan preventifnya ujar dokter Dikky adalah rajin membersihkan helm paling tidak dua sampai tiga minggu sekali, khususnya pada bagian inner pad helm. Kemudian langkah mudah lain yang dapat dilakukan adalah membiarkan helm diangin-anginkan usai dipakai agar tidak lembab.

Manakala sering berpergian menggunakan ojek online, maka jangan ragu untuk meminta pelindung rambut atau menyediakannya sendiri, karena lazim tersedia di swalayan.

"Jika memang harus sharing helm seperti pengguna ojol, maka sebaiknya memakai masker kepala terlebih dahulu, baru helm," tuntas dokter Dikky.