RAKYATKU.COM - Cahaya biru pada layar smartphone rupanya dapat merusak mata pengguna. Hal tersebut berdasarkan sejumlah riset yang dikeluarkan baru-baru ini.
Untuk itu, sejumlah perusahaan smartphone lantas mengembangkan fitur yang mungkin bisa menjadi antidot bagi dampak buruk cahaya biru, seperti Night Mode dan Dark Mode.
Fitur Dark Mode alias mode gelap ini memungkinkan pengguna untuk mengubah seluruh tampilan latar belakang aplikasi dan jendela dalam warna hitam. Sementara fitur Night Mode, atau 'Night Shift' di perangkat Apple, mengubah suhu dan warna tampilan layar menjadi lebih hangat.
Kedua fitur ini diharapkan membuat mata pengguna smartphone menjadi lebih nyaman, terutama saat malam hari atau menjelang tidur, karena cahaya biru pada layar berkurang drastis. Lalu, apakah Dark Mode dan Night Mode benar-benar efektif mengurangi bahaya cahaya biru pada layar smartphone?
Sayangnya, fitur-fitur ini tidak memberikan manfaat sesuai yang diharapkan. Hal itu karena cahaya kuning hangat yang diberikan memiliki dampak negatif yang sama bahayanya dengan cahaya biru.
Ini dibuktikan oleh riset terbaru yang dilakukan para ilmuwan di University of Manchester. Dalam studinya ditemukan, cahaya kuning memiliki efek yang sama seperti cahaya biru.
Menurut ketua penelitian Dr. Tim Brown, masalah pada cahaya biru ini sudah ditemukan sejak 20 tahun lalu. Masalahnya ada pada melanopsin, protein peka cahaya di pada mata, yang berperan dalam mengatur jam tubuh.
"Sistem melanopsin secara fundamental ada untuk mendeteksi tingkat kecerahan," kata Brown dilansir Kumpran, Senin (23/12/2019).
Karena melanopsin lebih baik dalam mendeteksi foton gelombang pendek, maka ada anggapan protein itu berdampak pada cahaya biru. Namun faktanya, sel-sel kerucut retina yang menentukan warna.
"Sitem kerucut (retina) memainkan peran, dan mereka melakukan kebalikan dari apa yang dipikirkan banyak orang," tambahnya.
Brown dan tim peneliti menjelaskan di studinya, tingkat kecerahan lebih penting daripada warna ketika melanopsin datang untuk merangsang jam butuh. Ketika cahaya diredupkan, cahaya biru justru lebih menenangkan dibanding cahaya kuning yang dihasilkan fitur Night Mode.
Meski demikian, riset yang dilakukan oleh tim peneliti baru diuji kepada tikus. Karena beberapa organ pada tikus memiliki kapabilitas yang sama seperti manusia, bisa jadi dampak tersebut berlaku serupa pada manusia.