RAKYATKU.COM,GOWA - Pria paruh baya itu duduk di atas kursi. Mengenakan kemeja putih dan kopiah kecokelatan. Di meja lipat itu, dia menghadap seorang penguji.
Pria itu salah seorang imam masjid di Gowa. Dia ikut program satu desa/kelurahan satu hafiz yang digagas Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.
Sebelum ikut program itu, setiap imam harus melalui tes baca Alquran. Pria imam tadi, diminta membaca mushaf Alquran. Penguji menilai dan mencatatnya sebagai bahan dalam program tafiz nantinya.
Pemerintah Kabupaten Gowa ingin seluruh masjid dipimpin imam yang penghafal Alquran. Tidak sekadar penghafal, bacaannya juga sesuai tajwid. Bukan asal-asalan. Seperti kebanyakan orang mengaji di kampung, dulu.
Ada 843 imam yang akan ikut program satu desa/kelurahan satu hafiz. Pada tahap pertama, 371 yang dapat giliran. Mereka berasal dari imam lingkungan, imam dusun, imam desa, hingga imam keluranan.
Mereka mengikuti pembekalan di Masjid Agung Syekh Yusuf, Sabtu (21/12/2019). Dalam program ini, Pemkab Gowa menggandeng Quantum Akhyar Institute, milik Ustaz Adi Hidayat.
"Satu angkatan 60 hari kalender atau dua bulan. Target kita mereka hafal Alquran selama 60 hari ini dan pembelajaran keagamaan," kata Kepala Dinas Sosial Gowa, Syamsuddin Bidol.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, para imam itu tidak hanya diharapkan jadi penghafal Alquran. Mereka juga seyogyanya bisa menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat.
"Seluruh program keagamaan ini tiada lain untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala," katanya.