Sabtu, 21 Desember 2019 17:20

Sopir Tewas Tertembak Sepulang dari Kebun, OPM Sebut Pelakunya TNI Sambil Pamer Foto

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Hendrik Lokbere yang menjadi korban penembakan di Nduga, Papua.
Hendrik Lokbere yang menjadi korban penembakan di Nduga, Papua.

Rahang kiri Hendrik Lokbere menganga. Leher dan bahunya bersimbah darah. Dia menemui ajal Jumat malam (20/12/2019) sekitar pukul 19.15 WIT.

RAKYATKU.COM - Rahang kiri Hendrik Lokbere menganga. Leher dan bahunya bersimbah darah. Dia menemui ajal Jumat malam (20/12/2019) sekitar pukul 19.15 WIT.

OPM menyebut, Hendrik tewas tertembak pasukan TNI. Peristiwa itu dilaporkan terjadi di Ndugama, Kabupaten Nduga, Papua. Korban disebut bekerja sebagai sopir Strada Wamena Ndugama Perintis.

Dalam berita yang dirilis TPNPB, Hendrik Lokbere sedang mengemudikan truk malam itu. Dia menjemput warga di kebun.

"Namun, pasukan TNI Kopasus sudah siaga satu. Pertengahan jalan begitu Hendrik Lokbere tiba di TKP, Kopasus langsung menodong dan menembaknya tanpa ditanya, tanpa alasan," tulisnya, Sabtu (21/12/2019).

OPM mengklaim bahwa penembakan Hendrik Lokbere tidak ada kaitannya dengan baku tembak antara pasukan TPNPB dan pasukan TNI, sehari sebelumnya.

Panglima Kodap III Ndugama, Egianus Kogeya meminta pemerintah dan TNI bertanggung jawab atas kematian warga sipil tersebut.

"Saya selaku Militer TPNPB, panglima Kodap III Ndugama akan tetap perang," katanya.

"Dan seluruh warga sipil Ndugama tetap letakkan Hendrik Lokbere sebagai korban kekerasan militer Indonesia dan bertahan sampai busuk di Bandara Ndugama sampai harus ada intervensi internasional," lanjut Egianus Kogeya.

Sehari sebelumnya, OPM mengklaim menewaskan 16 prajurit TNI dalam kontak tembak. Tiga di antaranya tewas setelah dugulingkan batu dari puncak gunung.