Jumat, 20 Desember 2019 14:37

Bawa Daging Babi, Pelanggan Taksi Online Ditolak Sopir Muslim

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Marion dan Peter Archibald. (Foto: 7 News)
Marion dan Peter Archibald. (Foto: 7 News)

Pasangan pensiunan di Melbourne, Australia, Marion dan Peter Archibald, mengaku mengalami perlakuan dikriminatif dari seorang sopir Uber.

RAKYATKU.COM - Pasangan pensiunan di Melbourne, Australia, Marion dan Peter Archibald, mengaku mengalami perlakuan dikriminatif dari seorang sopir Uber.

Sang sopir menolak mengangkut mereka karena membawa daging babi. Sopir tersebut menolak dengan dalih keyakinan agama.

Kasus ini terjadi pada Selasa malam (17/12/2019) di salah satu klub veteran (RSL) yang didatangi Marion dan Peter.

Menurut penuturan Marion (66) kepada media setempat, The Leader, dia dan suaminya Peter (67) memesan Uber untuk pulang dari acara di Seaford RSL malam itu.

Mereka datang ke sana untuk mengambil daging babi (ham) merek Bertocchi yang mereka menangkan beberapa waktu sebelumnya.

Ketika pengemudi Uber itu tiba dan melihat barang bawaan Marion dan Peter, dia pun menolak mengangkut mereka.

Kepada stasiun Radio 3AW, Marion menjelaskan sopir tersebut sempat menanyakan ke Peter yang membawa potongan daging dengan ukuran cukup besar.

"Orang itu tanya, apa ini? Suamiku jawab, ini daging babi, lalu dia katakan kalian tak bisa naik. Tripnya saya cancel," ujar Marion mengutip sopir Uber itu.

Sopir itu, kata Marion lagi, menyebutkan alasan dia seorang muslim sehingga tidak dimungkinkan mengangkut daging babi di mobilnya.

"Tadinya saya pikir dia bercanda," ujar Marion lagi.

Pasangan ini kemudian ditinggalkan begitu saja padahal saat itu sudah sekitar pukul 22.00. Untungnya ada pengurus klub RSL yang mengantarkan mereka pulang.

"Kami pikir paling tidak sopir Uber itu bisa menghubungi temannya yang lain dan tidak meninggalkan kami begitu saja di sana," kata Marion.

"Musim natalan ini pasti akan banyak pengguna Uber yang membawa ham. Kita punya keyakinan masing-masing, tetapi saya rasa ini sudah konyol," ujarnya seperti dikutip The Leader.

Marion juga menyebutkan bookingannya seharga 10 dolar untuk trip yang dicancel malam itu ternyata tetap dipotong dari kartu kreditnya.

Juru bicara Uber yang dihubungi oleh berbagai media Australia hanya memberikan penyataan standar pelanggan yang kecewa bisa menggunakan saluran Help yang ada di aplikasi Uber.

Sumber: ABC Indonesia