Jumat, 20 Desember 2019 10:27

Mengenal Asiz, Pawang Ular Kobra asal Gowa, Mirip Panji Petualang

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Asiz Adrianto.
Asiz Adrianto.

Namun, ada satu pemuda yang justru berani mendekati ular tersebut. Pemuda itu bernama Asiz Adrianto. Dia adalah pemuda asli di sana.

RAKYATKU.COM, GOWA - Tak ada satupun yang berani mendekat, saat sesosok ular jenis King Kobra muncul di permukiman warga.

Anak-anak hingga dewasa, enggan mendekati ular mematikan tersebut. Ular itu berkeliaran di sekitar Dusun Pakkeng, Desa Mamampang, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa tentu meresahkan warga.

Namun, ada satu pemuda yang justru berani mendekati ular tersebut. Pemuda itu bernama Asiz Adrianto. Dia adalah pemuda asli di sana, yang berprofesi sebagai petani.

Sepintas dari wajahnya, mirip dengan Panji Petualang. Penangkap hewan reptil seperti ular kobra yang fenomenal.

Kemiripannya itu dilihat dari janggut tipisnya, juga matanya. Namun yang membedakan, Panji sudah terlatih. Sedangkan Asiz, hanya belajar secara autodidak.

Namun 'Panji Petualang' asal Gowa ini, tampak tak takut sedikitpun muncul di benak Asiz, kala ingin menangkap ular kobra yang masuk di kampungnya. Warga di dusun itu ramai-ramai meminta tolong kepada Asiz, saat ada ular datang.

Bermodal keahlian seadanya, Asiz mendekat lalu menangkapnya. Itupun, kata Asiz, tak mudah untuk mendekat begitu saja.

Mula-mula, dia harus bergerak sedikit demi sedikit ke ular itu. Dia harus memikirkan bagaimana cara agar bisa mendekat, tanpa ada serangan dari ular itu.

Setelah mendekat, barulah, Asiz memegang erat kepala ular itu. Saat ditangkap, ular tersebut juga beberapa kali sempat ingin lari. Namun digagalkan Asiz. Pemuda itu justru sedang mempermainkan King Kobra itu.

Puas dipermainkan, barulah ular itu dimasukkan ke dalam sebuah karung, dan diamankan oleh pihak berwajib.

"Kalau saya sebenarnya sejak kecil suka tangkap ular. Baik itu ular biasa atau kobra. Tidak ada yang ajar saya. Hanya bermodal nekat saja. Dari pada ada warga yang dipatok, mending saya tangkap," kata Asiz, Rabu (18/12/2019).

Usai ditangkap, Asiz biasanya ingin memelihara ular itu. Namun, mendapat penentangan dari keluarganya, akhirnya diserahkan kepada pihak berwajib.

"Biasa saya mau pelihara. Kalau keluarga saya tidak mau, saya serahkan ke polisi. Kalau ularnya sudah mengancam warga, saya langsung bunuh saja," katanya.

"Tapi alhamdulillah, selama ini saya tidak pernah digigit ular itu. Semoga ke depannya saya tidak digigit. Semoga Allah melindungi saya," tutup Asiz.