Kamis, 19 Desember 2019 17:02

Andi Fredi Terkapar pada Adegan Ke-10, Ditikam 1 Kali dari Arah Belakang

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Polrestabes Makassar melakukan rekonstruksi, kasus pembunuhan terhadap mahasiswa UMI Andi Fredi di halaman depan Mapolrestabes Makassar, Kamis (19/12/2019).
Polrestabes Makassar melakukan rekonstruksi, kasus pembunuhan terhadap mahasiswa UMI Andi Fredi di halaman depan Mapolrestabes Makassar, Kamis (19/12/2019).

Polrestabes Makassar melakukan rekonstruksi, kasus pembunuhan terhadap mahasiswa UMI Andi Fredi di halaman depan Mapolrestabes Makassar, Kamis (19/12/2019).

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Polrestabes Makassar melakukan rekonstruksi, kasus pembunuhan terhadap mahasiswa UMI Andi Fredi di halaman depan Mapolrestabes Makassar, Kamis (19/12/2019).

Dalam rekonstruksi tersebut, tampak dua orang pemuda, memakai baju oranye di belakangnya tertulis tahanan Polrestabes Makassar, celana pendek warna hitam. Ada papan nama menggantung di lehernya.

Satunya tertulis Yusril, sementara satunya tertulis Indra. Keduanya merupakan tersangka kasus pembunuhan mahasiswa UMI Andi Fredi, beberapa waktu lalu di dalam kampus samping masjid.

Dua tersangka tersebut, dihadirkan di halaman Mapolrestabes Makassar, untuk mengikuti rekonstruksi adegan per adegan, penyerangan kelompok Andi Fredi, hingga korban meninggal ditikam.

Adegan pertama dimulai, saat Yusril dan Indra bersama enam rekannya yang masih DPO, berkumpul merencanakan penyerangan terhadap Andi Fredi dan rekannya yang sementara duduk minum kopi. Pameran enam DPO dan korban merupakan anggota Jatanras Polrestabes Makassar.

Setelah perencanaan matang, satu orang rekan Indra dan Yusril datang membawa bambu, langsung mengarah ke tempat Andi Fredi dan kelompoknya yang sementara minum kopi.

Satu orang teman Andi Fredi, berusaha melawan dengan mengangkat kursi. Sehingga keduanya sempat berkelahi. Namun, Indra dan Yusril bersama temannya, lebih banyak, sehingga korban dan rekan melarikan diri.

Dari arah samping Fakultas Hukum, muncul Indra dan Yusril bersama teman temannya yang lain, kemudian melakukan pengajaran terhadap korban dan kelompoknya yang berusaha lari ke arah depan kampus.

Di adegan ke delapan, Indra yang membawa badik mendapati Andi Fredi, keduanya saling berhadapan, Indra hendak menikam korban, namun dia melihat ada syal di kantong belakang korban sehingga dia langsung mundur.

Di adegan ke sembilan korban lari ke dalam kampus setelah Indra mundur tidak jadi menikam korban. Setelah itu korban dikejar Yusril dan enam DPO lainnya di belakang.

Dalam adegan ke-10, terlihat korban yang tidak kencang lari, akhirnya ditikam oleh Yusri yang membawa badik. Dia Ditikam satu kali di pinggang bagian belakang. Dia ditikam di parkiran motor samping masjid.

Setelah ditikam, Andi Fredi jatuh tengkurap. Melihat korban dalam keadaan tengkurap tidak berdaya, Yusril bersama DPO lainnya berhamburan lari ke dalam kampus.

Korban terbaring mengarah ke dalam masjid. Setelah itu, korban sempat bangkit dan jalan ke arah acara UKM samping masjid.

Seorang saksi melihat Fredi berjalan tertatih-tatih dalam keadaan pucat mengarah ke acara kegiatan UKM.

Korban kembali jatuh dan ditolong oleh saksi yang melihat korban, tetapi melihat ada darah di belakang korban.  Di adegan 17 saksi yang tidak mengenal korban langsung membawa korban ke Rumah Sakit Ibnu Sina.