RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tiga pekan lalu, Kamis (28/11/2019), sekitar pukul 19.00 Wita, di Kelurahan Tamalaba, Ujung Tanah. Seorang remaja umur 16 tahun, berinisial N, sedang membantu ibunya menjual di warung.
Dia mesti membantu ibunya, sebab ayahnya sudah tiada. Galon habis, ibunya meminta tolong, untuk pulang ke rumah mengambil galon kosong. Galon kosong itu rencananya diiisi dan dibawa ke warung.
Di dekat masjid, dua orang Ateng dan Kadir, umurnya kira-kira 30 tahun mencari N. Tiba-tiba N lewat. Dia tidak sadar sedang diincar akan dipukuli.
Dia kemudian kembali, membawa sebuah galon kosong. Dari depan dia langsung diadang, disuruh turun dari atas motor dan langsung pukuli. Dia tidak mampu melawan. Lawannya dua orang dewasa. Dia meringis kesakitan, karena pukulan dua orang dewasa, terus masuk ke badannya.
Dia tersungkur jatuh ke tanah. Kadir belum puas, dia jadi beringas, hingga mengangkat sebuah batu besar, dan melemparkan ke arah N. Beruntung, hanya tangannya yang terkena batu.
Akibatnya, beberapa bagian tubuhnya mengalami kesakitan. Paling parah matanya hingga susah melihat. Beruntung dia tidak sampai mengalami kebutaan. Bahkan, dia sempat tidak masuk sekolah, selama tiga hari lamanya.
Namun, karena jadwal ujian, sang ibu memaksa dia masuk sekolah, meskipun dia masih cedera. Laporan masuk ke dalam kantor polisi saat itu juga.
Polisi diharapkan menjadi penolong terhadap remaja malang itu. Namun, hingga tiga pekan lamanya, aparat kepolisian Polres Pelabuhan Makassar, belum mampu menangkap dua pelaku itu.
Dua pelaku juga, merupakan warga Ujung Tanah, menurut keluarga korban. Dua pelaku sering terlihat berkeliaran, seakan dia kebal hukum. Dua pelaku seakan tidak takut dengan hukum atau polisi, karena tidak melarikan diri. Pasca penganiayaan terhadap bocah di bawah umur.
Keluarga korban, hanya ingin mencari keadilan. Tiga pekan lamanya belum ada kejelasan hukum. Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Kadarisalam Kasim, mengaku belum mengetahui kasus tersebut.
"Nanti saya tanya dulu penyidiknya, saya belum tahu," kata Kadarislam Kasim kepada Rakyatku.com, Senin (16/12/2019).