Minggu, 15 Desember 2019 13:07

Setelah Infrastruktur, Gowa Siap Jadi Daerah Bebas BABS 2020

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sekretaris Daerah Gowa, Muchlis.
Sekretaris Daerah Gowa, Muchlis.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa siap menjadi daerah bebas buang air besar sembarangan (BABS) pada Mei 2020 mendatang.

RAKYATKU.COM, GOWA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa siap menjadi daerah bebas buang air besar sembarangan (BABS) pada Mei 2020 mendatang.

Hal tersebut didorong Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa dengan melibatkan seluruh camat, kepala desa, para Pokja, dan Babinsa setempat.

"Kita targetkan paling cepat Mei 2020 mendatang, Kabupaten Gowa sudah dapat menjadi daerah ODF secara keseluruhan hingga ke tingkat desa dan kelurahan," kata Sekretaris Daerah Gowa, Muchlis, Minggu (15/12/2019). 

Dia menyebutkan, empat hal yang dapat memengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Pertama, lingkungan yang mana 42 persen pemenuhan kesehatan manusia dipengaruhi karena lingkungan. 

Kedua, perilaku masyarakat yang berpengaruh sebanyak 30 persen. Ketiga, ketersediaan fasilitas dan pelayanan kesehatan termasuk perangkat-perangkatnya yang mempengaruhi sekitar 21 persen. Terakhir dipengaruhi karena faktor keturunan (genetika) yang berkontribusi sebesar 7 persen. 

"Kita menyiapkan di setiap rumah satu jamban atau sanitasi," terangnya. 

Pasalnya, kata Muchlis, BABS juga memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Misalnya persoalan stunting atau anak yang tumbuh dengan kondisi fisik pendek dan kerdil.

Terwujudnya daerah bebas BABS ini harus didukung dengan komitmen bersama seluruh pihak hingga ke lapisan bawah. Terkhusus bagi 14 desa dari berbagi kecamatan di wilayah Kabupaten Gowa yang dianggap belum secara penuh menjadi wilayah ODF. 

Masing-masing Desa Borisallo, Desa Paranglompoa, Desa Bontoloe, Desa Taring, Desa Pencong, Desa Parangloe, Desa Lembangloe, Desa Erelembang, Desa Pao, Desa Tabbinjai, Desa Tanete, Desa Rappolemba, Desa Rappoala, dan Kelurahan Cikoro.

"Daerah yang telah menjadi bebas BABS sudah mencapai 153 desa/kelurahan dari 167 desa/kelurahan atau pencapaiannya 91,62 persen," katanya.