RAKYATKU.COM - Perempuan hamil itu sering curhat. Tak jarang dia sampai menangis. Katanya, tunangannya kerap kasar kepadanya.
Perempuan itu karyawan di sebuah perusahaan donat terkenal di Amerika Serikat. Dia kerap curhat kepada Brian Colon. Seorang laki-laki, rekan kerjanya.
Suatu hari pada 2017, datang seorang tamu pria ke kedainya di Wisconsin. Dia memesan kopi. Pria itu yang sering diceritakan rekan kerja Brian Colon yang tengah hamil itu.
Brian Colon sendiri yang mengantarkan kopi pesanan tamu itu. Namun, sebelum diantar ke meja, dia meludahinya terlebih dahulu.
Tamu itu bernama Andrew Martin. Saat mencicipi kopi itu, dia merasa ada yang aneh. Lewat pengacaranya, Andrew Martin menggugat Brian Colon karena diduga telah meludahi kopinya karena dia seorang polisi.
"Itu lugie. Itu meludah," kata pengacara Martin, Ryan Ogren.
Mereka punya bukti. Rekaman CCTV menunjukkan karyawan tersebut benar-benar meludahi kopi itu sebelum mengantarkannya kepada Martin.
Dalam gugatannya, pengacara Martin berpendapat bahwa klien mereka menjadi sasaran karena profesinya sebagai polisi, meskipun ia berpakaian preman saat berkunjung.
Pengacaranya menambahkan, kliennya menderita masalah kesehatan pasca insiden itu. Dia bahkan menjalani tes untuk HIV dan penyakit lainnya.
Dalam persidangan, Brian Colon mengaku telah meludah ke dalam kopi Martin. Namun, bukan karena dia seorang polisi.
Colon menuduh bahwa Martin bersikap kasar terhadap tunangannya yang hamil, rekan kerjanya di Dunkin.
"Dia banyak menangis, dan aku bertanya ada apa? Dia memberitahuku bahwa pria ini terus memanggilku kata-B," ujar Colon.
Colon mengaku tidak tahu bahwa Martin adalah seorang polisi sampai Martin kembali ke tokonya untuk mengeluh.
Colon kemudian berhenti dari pekerjaannya di Dunkin dan kemudian menjalani empat hari penjara karena perilaku yang tidak tertib.
Sekarang, Martin menuntut Dunkin untuk mengganti biaya pengeluaran medisnya dan untuk kerusakan setelah klaim rasa sakit dan penderitaannya.