Jumat, 13 Desember 2019 10:36

"Saya Siap Gantung Mereka," Tangan Algojo Ini Sudah Gatal Ingin Eksekusi 4 Pemerkosa Brutal

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ILUSTRASI
ILUSTRASI

Tangan Pawan Jallad sudah gatal. Dia algojo yang bertugas di Penjara Meerut, India. 

RAKYATKU.COM - Tangan Pawan Jallad sudah gatal. Dia algojo yang bertugas di Penjara Meerut, India. 

"Saya pikir mereka semua harus digantung," katanya seperti dikutip dari ANI.

Dia berbicara tentang empat terpidana kasus pemerkosaan brutal. Korbannya, seorang perempuan berusia 23 tahun. Peristiwa pada 16 Desember 2012 itu mengakibatkan korban meninggal dunia.

Setelah divonis penjara, keempat pelaku bukannya langsung dieksekusi. Sekarang, mereka justru tengah menempuh upaya permohonan pengampunan kepada pemerintah.

Ini yang membuat darah Pawan Jallad berdesir. 

"Saya siap melaksanakan eksekusi jika saya diminta oleh administrasi (Penjara Tihar). Saya akan pergi ke Delhi dan melaksanakan tugas," katanya.

"Para pemerkosa harus digantung karena perbuatan memalukan mereka yang mengguncang negara," tambahnya.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (MHA) telah menerima pengampunan dari terpidana kasus perkosaan dan perkosaan Nirbhaya 2012 setelah ditolak pemerintah Delhi.

Pemerintah Delhi telah merekomendasikan penolakan permohonan pengampunan dari salah satu terpidana dalam kasus ini. 

Setelah itu sebuah petisi diajukan kepada Letnan-Gubernur Delhi untuk dipertimbangkan dan kemudian dikirim ke Kementerian Dalam Negeri.

Sebelumnya, Pengadilan Tinggi Delhi dan Mahkamah Agung telah menolak banding dari terpidana Vinay Sharma. Dan menguatkan hukuman pengadilan sebelumnya.

Sebenarnya ada enam orang yang menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Seorang di antaranya masih di bawah umur sehingga diproses di peradilan anak. Seorang lainnya diduga bunuh diri di Penjara Tihar.

Pada 7 Desember, seorang terpidana mengajukan grasi kepada Presiden Ram Nath Kovind. Dia adalah Vinay Sharma. Permohonan itu diajukan melalui penasihat hukumnya, AP Singh.