Kamis, 12 Desember 2019 08:45

Wagub Sulsel: Hukum Riba Jelas, tapi Banyak Umat Islam Fobia Syariah

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman
Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Islam UIN Alauddin menyelenggarakan seminar nasional strategi pengembangan ekonomi KTI melalui masterplan ekonomi syariah berbasis nilai lokal di Aula FEB Islam, Rabu

RAKYATKU.COM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Islam UIN Alauddin menyelenggarakan seminar nasional strategi pengembangan ekonomi KTI melalui masterplan ekonomi syariah berbasis nilai lokal di Aula FEB Islam, Rabu (11/12/2019). 

Hadir sebagai narasumber, Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Dekan FEB Islam Prof Dr H Abustani Ilyas, MAg.

Andi Sudirman mengutip surat Al Baqarah 275. Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Tetapi pada kenyataannya, kata dia, masih banyak umat Islam yang fobia terhadap istilah syariah.

Menurutnya, pengetahuan dasar-dasar ilmu agama sangatlah diperlukan seseorang sebelum memulai berbisnis. Membedakan pinjaman dan investasi juga perlu dipahami, sehingga kita bebas dari riba.

"Industri 4.0 harus orientasinya fokus untuk melihat masalah di lapangan. Perguruan tinggi dibangun untuk membantu industri, perlu kita pikirkan bagaimana menciptakan peluang untuk lapangan pekerjaan," lanjut Wagub.

Sementara, Prof Abustani Ilyas mengungkapkan, mayoritas penduduk Indonesia, yakni sekitar 87,17 persen beragama Islam. Sebagai umat Islam, tentu perlu kita memperhatikan kebutuhan berislam secara kaffah, secara totalitas.

“Di Sulsel, persentase umat Islam sangat besar, sehingga dibutuhkan penguatan ekonomi syariah,” terangnya.