RAKYATKU.COM, SYDNEY - Sabtu dini hari, 7 Desember 2019. Jarum jam menunjukkan pukul 2.45. Di sebuah rumah, di Condell Park, Sydney Barat. Luke Lembryk (29), sedang mengunjungi ibunya. Tiba-tiba, dua pria masuk ke rumahnya. Mereka menikam Lembryk berkali-kali.
Para pelaku lalu melarikan diri dari tempat kejadian. Sementara itu, Lembryk ambruk di depan ibunya. "Aku akan mati ma..." ujarnya. Sang ibu masih terpana. Perlahan, Lembryk tewas.
Saudara korban, Sharri memberi penghormatan kepada kakaknya. Di Instagramnya dia menulis: "Matanya tersenyum. Dia adalah favorit saya. Saya berharap saya mengatakan kepadanya bahwa. ily Jubes x"
Sepupunya, Bretto bilang, keluarga itu menderita kehilangan yang sangat besar. Kehilangan seorang manusia hebat. Ia patah hati dan hancur.
"Aku sangat bangga memanggilmu sepupuku," tambahnya.
"Teman saya, ayah baptis yang hebat bagi putri saya dan betapa dia mencintai kedua anak saya," tambahnya.
'Ini adalah hari yang gelap untuk keluarga Lembryk & Bradley, Semua keluarga saya tetap kuat melalui masa sulit ini, dan berkumpul untuk merayakan kehidupan saudara, putra, keponakan dan cucu kami. Hatiku berdarah hari ini. RIP (jubes) Luke Lembryk aku akan mencintaimu selamanya sepupuku," tulisnya.
Polisi dipanggil ke TKP pada pukul 2.45 pada Sabtu dini hari. Ketika tiba di TKP, mereka menemukan Lembryk menderita beberapa luka tusuk.
Dia dirawat di tempat kejadian oleh paramedis Ambulance NSW. Tetapi meninggal di tempat kejadian, akibat luka-lukanya.
Ibunya, dirawat karena luka ringan.
"Dia keluar saat mendengar keributan. Dia lalu melawan para perampok sebelum mereka kabur," kata Kepala Detektif Polisi Bankstown, Inspektur Darren Sly kepada Sunday Telegraph.
Senjata pembunuh belum ditemukan.