RAKYATKU.COM - Seorang remaja pria asal Australia, Lawson Rankin, sekarang terbaring dalam keadaan koma. Di rumah sakit di Bali. Dia mengalami kecelakaan motor akibat dijambret.
Lawson (18) sedang berlibur di Bali. Merayakan berakhirnya penamatan SMA. Dikenal dengan schoolies di Australia.
Schoolies banyak dilakukan siswa SMA di Australia untuk berlibur setelah menjalani ujian akhir.
Biasanya mereka menghabiskan waktu sekitar sepekan di berbagai tempat wisata. Saat ini makin banyak yang pergi ke Bali.
Sabtu malam (30/11/2019) Lawson sedang naik motor bersama beberapa temannya ketika rekan yang dia bonceng dijambret teleponnya.
Lawson berusaha mengejar begal itu, namun beberapa saat kemudian teman Lawson yang lainnya menemukan motornya sudah berada di dalam selokan.
Karena kondisinya malam dengan penerangan lampu seadanya, mereka menemukan Lawson sudah tak sadarkan diri. Helmnya rusak dan badannya dalam kondisi telungkup di selokan.
Setelah dibawa ke rumah sakit, Lawson dirawat akibat pendarahan di otak. 20 jahitan di kepala. Infeksi karena menenggak air selokan yang masuk ke paru-parunya.
Dalam sebuah pernyataan, keluarga Lawson memuji tindakan yang dilakukan teman-temannya.
"Kami sangat bersyukur dengan tindakan heroik yang dilakukan anak-anak muda ini," kata keluarga tersebut.
Meski memiliki asuransi, Lawson tidak memiliki SIM internasional untuk mengendarai motor di Bali sehingga biaya pengobatannya tidak ditanggung asuransi.
Sejauh ini biaya pengobatan sudah mencapai Rp300 juta dan keluarga tersebut meminta bantuan dana lewat online dan sudah terkumpul lebih dari Rp1 miliar.
"Biaya sudah lebih dari Rp300 juta hanya untuk beberapa hari di rumah sakit internasional, dan dia mungkin tidak akan bisa dipindahkan dalam beberapa pekan ke depan," kata keluarga Lawson.
"Bila diijinkan terbang, kemungkinan dia akan naik pesawat ke Sydney lalu ke Newcastle, dan biayanya akan lebih dari Rp 1 miliar."
"Sesampainya di rumah, Lawson masih akan memerlukan proses penyembuhan yang panjang."
Sumber: ABC Indonesia