Jumat, 06 Desember 2019 14:04

Warga Dataran Tinggi Gowa Waspada Bencana Awal Tahun Terulang

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.

Longsor menghantam sebagian wilayah dataran tinggi di Kabupaten Gowa pada Januari 2019 lalu. Rasa duka dan trauma.

RAKYATKU.COM, GOWA - Longsor menghantam sebagian wilayah dataran tinggi di Kabupaten Gowa pada Januari 2019 lalu. Rasa duka dan trauma masih menyelimuti warga di sana.

Rasa duka itu datang pada saat sekarang ini, yang sudah memasuki musim penghujan. Warga kini harus waspada dan mengantisipasi terulangnya longsor yang terjadi saat itu. Banyak harta dan nyawa menjadi korban.

Akses jalan menuju lokasi bencana saat itu, terbilang sulit. Ada pula warga di sana rela menempuh perjalanan jauh, demi mengungsi di keluarganya yang terbilang aman. Seperti di Kota Makassar. 

Salah satunya warga Desa Bontoloe, Syamsinar Muliani (23). Warga dataran tinggi Gowa itu pernah menempuh perjalanan sekitar lima jam dari Bontoloe ke Makassar untuk mencari aman, dan tetap melanjutkan kuliahnya.

Putusnya salah satu jembatan di Bili-bili saat itu, membuatnya harus berpikir untuk mencari akses lain.

"Itu hari saya ingin pulang ke kampung saya di Bontoloe, Kecamatan Bontolempangan. Salah satu jembatan di Bili-bili putus. Jadi saya lewat Kecamatan Manuju. Jalan disana bisa dilewati, tapi medannya berat karena juga terdampak longsor saat itu," katanya, Jumat (6/12/2019).

Meski akses menuju kampungnya saat itu terisolasi, Ani sapaan akrabnya, tetap bersyukur karena rumah di kampung halamannya itu tidak terdampak longsor.

Tidak ada korban harta dan nyawa saat peristiwa besar itu terjadi. Namun antisipasi terulangnya bencana kemarin, ini harus dilakukan.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan sudah memperingatkan warganya, khususnya di dataran tinggi untuk waspada bencana itu terulang kembali.

Dia masih melakukan perencanan terkait relokasi rumah warga yang berdiri dekat tebing, untuk dipindahkan ke daerah yang lebih aman.

Anak dari mantan bupati Gowa Ichsan YL itu, masih melakukan pendataan dan rapat dengan pihak terkait soal relokasi rumah warganya disana yang berpotensi terkena bencana.

"Itu sementara kita data (rumah warga). Mana yang punya potensi itu (bencana), kita bisa ungsikan untuk sementara," katanya.

"Kita sementara lakukan pendeteksian bersama SKPD yang ada. Kita berdoa semoga tidak ada musibah seperti tahun lalu," sambung Adnan.