RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK) Gowa mengembangkan enam model diklat terbaru.
Salah satunya adalah Diklat Pengembangan Basic Augmented Reality (AR), sebagai media pembelajaran di era revolusi Industri 4.0, yang telah disusun oleh beberapa guru alumni peserta diklat tersebut.
Model diklat ini dikembangkan oleh kelompok guru Multimedia peserta PGLN 2019, Basith Rahmatullah dan Arifah Suryaningsih.
Diklat itupun akan berlangsung di Hotel Burza Yogyakarta, pada tanggal 24-30 November 2019 mendatang.
Diklat ini dilaksanakan selain untuk meningkatkan kompetensi Technological, Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) guru bidang TIK, juga bertujuan untuk "memaksa" guru peserta diklat berinovasi membuat media pembelajaran berbasis Augmented Reality.
Kepala LP3TK KPTK Gowa, Prof Dr Irwan Akib MP.d mengatakan, dalam pelatihan ini, diajarkan juga materi dasar untuk pengisian konten menggunakan Blender 3D modeling.
"Penggunaan software yang dipadukan dengan teknologi augmented reality tersebut diharapkan dapat membuat para guru menunjukkan kreativitasnya, membuat produk baru yang menarik, membuat model yang dapat disimulasikan pada dunia virtual sebelum dibuatkan bentuk aslinya," kata mantan Rektor Unismuh Makaasar ini, Rabu (4/12/2019).
Diklat Augmented Reality (AR) atau dalam diklat Realitas Tertambah ini, sambung Irwan, adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi, lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.
"Kombinasi dari teknologi ini memungkinkan penggabungan secara real-time antara konten virtual pada smartphone/komputer kita dengan tampilan secara langsung pada layar kamera smartphone kita," tutup Irwan.