Rabu, 04 Desember 2019 06:30

Warga di Tiongkok Rela Kawin Kontrak demi Dapatkan Pelat Nomor Mobil

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Demi bisa segera mengemudikan mobil baru mereka, banyak warga Beijing, Tiongkok, melakukan kawin kontrak.

RAKYATKU.COM, BEIJING - Demi bisa segera mengemudikan mobil baru mereka, banyak warga Beijing, Tiongkok, melakukan kawin kontrak. Itu agar mobil mereka dapat dengan cepat mendapat pelat nomor sehingga dapat digunakan di jalan.

Jasa kawin kontrak ini muncul untuk mengakali peraturan pemerintah Tiongkok yang mengundi siapa pun yang ingin mendaftarkan kendaraannya di Beijing. 

Undian yang dilakukan per dua bulan ini menentukan siapa saja yang berhak mendapat pelat nomor untuk kendaraan barunya.

Aturan yang dibuat pada 2011 ini diterapkan untuk mengurangi polusi dan kemacetan di Beijing. Pada 2018, jumlah pelat nomor yang dikeluarkan pemerintah diturunkan dari 240 ribu menjadi hanya 100 ribu.

Statistik menyebut hanya 1 dari 2.600 pemilik mobil baru yang mendapat pelat nomor dari pemerintah. Hal ini membuat banyak pemilik mobil yang tak sabar karena harus menunggu hingga bertahun-tahun demi mendapat pelat nomor.

Dilaporkan The Drive, jasa kawin kontrak ini kini tengah marak ditawarkan di Beijing. Sistemnya adalah dengan menghubungkan klien yang memiliki mobil baru dengan pemilik pelat nomor. 

Keduanya kemudian melakukan kawin kontrak agar mobil baru tersebut bisa didaftarkan dengan nama pemilik pelat nomor.

Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kawin kontrak ini tergolong tinggi. Pembeli mobil bensin harus mengeluarkan uang hingga lebih dari $22.700 (Rp319,7 juta). Bagi mereka yang ingin mendaftarkan mobil listrik biayanya lebih murah yaitu di angka $15.650 (Rp220,4 juta.) 

Setelah didaftarkan, kedua belah pihak kemudian menentukan durasi kawin kontrak. Untuk durasi kawin kontrak sendiri biasanya berada di rentang waktu 1 tahun yang dikenai biaya $2.845 (Rp40 juta) hingga 5 tahun dengan tarif $9.816 (Rp138,2 juta.)

Salah satu penyedia jasa ini menyebut, setiap hari terdapat 3 hingga 4 orang klien yang tertarik menggunakan jalan kawin kontrak untuk cepat mendapatkan pelat nomor. 

Diklaim, lewat jalan ini sebuah mobil baru bisa langsung mendapatkan pelat nomor dan digunakan di jalan hanya dalam 20 hari.

Meski terdengar menggiurkan, praktik ini memiliki banyak risiko. Selain hanya membuat mobil baru secara teknis bisa segera mendapat pelat nomor, Wang Lidan, hakim di distrik Haidian menyebut banyak orang yang tertipu dengan kawin kontrak ini.

Seperti kasus seorang wanita yang ditipu setelah menyerahkan uang untuk melakukan kawin kontrak, namun mobilnya tak kunjung didaftarkan. Akibatnya, dia harus menunggu 3 bulan sebelum bisa mengajukan gugatan cerai.