RAKYATKU.COM, JAKARTA -- Menggunakan pakaian "kebesaran". Seratus dua puluh anak prajurit berkumpul. Mereka berbaur jadi satu di Aula Kesatrian Komando Armada I TNI-AL Pondok Dayung Tanjung Priuk, Jakarta, (30/11/2019).
Mereka mengikuti Pendidikan dan Latihan Kader Organisasi Tingkat Madya (Diklatkordya) angkatan VI tahun 2019. Acara ini berlangsung tujuh hari.
Sejumlah pembicara kaya pengalaman hadir. Salah seorang di antaranya, putra Kolonel (alm) Yasin Limpo.
Ya, dia adalah Syahrul Yasin Limpo yang kini menjabat Menteri Pertanian RI.
SYL,--panggilan karibnya, juga menjabat Wakil Ketua di FKPPI.
Saat tampil, SYL memberi motivasi. Juga, semangat. SYL menegaskan, anak FKPPI harus senantiasa kompak. Selain, selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.
Karena, lanjut SYL, karakter dan semangat kesatuan anak-anak prajurit telah terpelihara dari Sabang sampai Merauke.
"Kita bangga dengan perjuangan TNI Polri, yang tetap menjaga stabilitas dan menyatukan bangsa ini. Bahkan, negara kita tetap eksis sejajar dengan negara lain," tandasnya, seperti dilaporkan Agus Sumantri, sahabat SYL.
Untuk itu, mantan gubernur Sulsel dua periode ini, mengajak semua peserta yang diikuti putra dan putri anak tentara dan polisi itu, agar tetap bejuang dan menjaga NKRI. "Karena kita adalah gardanya Pancasila. Dan, pemersatu dengan cara pendekatan kita hadir menyatukan emosional sebagai way of life. Apa pun agama, suku, dan bahasamu," tegas Mentan RI ini.
SYL juga memberi gambaran bidang pertanian. Khususnya, dalam mengembangbiakkan tanaman jangka pendek. Terutama dalam menopang ketahanan Pangan Nasional.
"Kalian akan berhasil, jika senantiasa fokus. Dan dekatkan diri pada Allah," tandasnya.
Pelatihan bertema "Menjadi Kader yang Pancasila, Tangguh dan Tanggap terhadap Perubahan Zaman, serta Loyal terhadap Negara dan Organisasi" ini, berlangsung penuh kekeluargaan.
Diklat kaderisasi ini, dibekali pula dengan materi lapangan. Juga, latihan menembak. Selain pengetahuan dan keterampilan lainnya. Tak kalah penting, pengetahuan Pancasila. Mencegah radikalisme. Dan dasar intelijen. Acara akan diakhiri pembaretan peserta. (*)