RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Himpunan Mahasiswa Perikanan (Himarin) Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, menggelar Seminar Perikanan se-Kota Makassar.
Temanya, "Inovasi Aquakultur Industri 4.0 Menuju Indonesia Mandiri".
Kegiatan dilaksanakan 25 November 2019 kemarin, di Aula Multimedia (depan Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar). Dihadiri berbagai lembaga perikanan se-Kota Makassar.
Kegiatan ini dibuka langsung Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah, Dr. H. Burhanuddin.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh ananda-ananda di Himpunan Mahasiswa Perikanan, di mana dengan adanya kegiatan-kegiatan seminar seperti ini, dapat memperluas cakrawala berpikir mahasiswa perikanan. Apalagi, kegiatan ini berkaitan dengan inovasi Aquakultur di era industri 4.0," jelasnya.
Salah satu narasumber, Indar Wijaya selaku Manager Perum Perindo Makassar, membahas materi "Persoalan Kewirausahaan Perikanan Milenial (Peluang atau Tantangan)".
Menurut Indar, oligarki tidak hanya berada di sektor tambang dan minyak bumi, namun juga di sektor industri perikanan.
"Kemiskinan nelayan dan petambak terus meningkat, dan jarak antara si kaya dan si miskin semakin jauh. Tidak adanya transparansi harga, keterbukaan akses, baik permodalan maupun market. Sehingga oligarki semakin meluas," bebernya dalam rilis yang diterima Rakyatku.com, Selasa(26/11/2019).
Di Kota Makassar kata dia, oligarki itu ada. "Sektor perikanan hanya dikuasai sekelompok orang yang terus meningkatkan dan menumpuk kekayaanya, sementara nelayan melarat dan semakin jauh berjarak jatuh di dalam kemiskinan," bebernya.
"Lantas apa solusinya ? Hanya ada satu harapan anak anak muda milenial harus segera hadir, menjadi jalan baru nelayan dan petambak," tegas pengusaha muda asal Bantaeng ini.
Lebih lanjut, kata dia, kaum milenial harus bisa hadir untuk membuktikan memberantas oligarki.
"Milenial harus mampu membongkar sistem ekonomi rente yang memiskinkan nelayan. Milenial harus mampu membuat sistem, dimana nelayan dan petambak bisa langsung mengakses pasar, informasi dan permodalan," imbuhnya.
Milenial lanjut dia, harus mampu menciptakan proyek uang, sehingga nelayan tidak lagi melaut dengan modal utang, hingga pada akhirnya nelayan bisa memgakses pasar tidak melalui tengkulak.
Selain Indar Wijaya, narasumber lainnya, Dr. Ir. H. Muhammad Saiful Saleh (Ketua BPH Universitas Muhammadiyah Makassar), dan Ir. Nono Hartanto (Kepala BPBAP Takalar).