RAKYATKU.COM, JENEPONTO -- Balap motor cross akan berlangsung di Jalan lingkar, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Tepatnya, 7-8 Desember 2019.
Sekretaris Panitia Motor Cross, Emmy, kepada Rakyatku.com mengatakan itu melalui sambungan telepon, 23 November kemarin.
Menurutnya, 7 Desember masuk pada babak penyisihan. Tanggal 8 Desember finalnya. Sebelum latihan, para pembalap yang dari luar kota, akan tes arena. Ia juga akan mempersiapkan tempat tinggal penginapannya.
"Jadi saya persiapkan itu rumah. Saya selaku sekretaris panitia, belum bisa menganalisa jumlah pembalap. Karena kan nanti mendaftar pembalap baru sah. Untuk sementara, 20 pembalap dari luar kota Jeneponto yang ada," kata Emmy.
Emmy bilang, pemerintah daerah yang mengadakan kegiatan ini. Dari pada mereka balapan liar. Arena tersebut, sebagai pengembangan potensi, bakat, minat dan prestasi generasi muda, dalam bidang otomotif balap Jeneponto.
"Makanya saya selaku pemerhati otomotif, melihat hal ini menjadi kebutuhan pemuda," ungkapnya.
Terkait dengan lokasi tersebut, Emmy bilang sudah melalui tahapan. Orang datang mensurvei pemeriksaan lokasi. Layak atau tidak.
"Alhamdulillah dari Polres orangnya hadir, Polda, semua dengan pemerintah lurah dihadirkan. Tidak mengganggu masyarakat semua di sini alhamdulillah. Jarak dari gedung rumah sakit itu lebih 100 meter dari garis start," sebutnya.
Ia juga menjelaskan, untuk anggaran kegiatan tersebut, belum bisa dianalisa estimasinya. Tergantung dari kesiapan dana. Itu pun kalau dapat dana, lebih berarti ada hadiah motor.
"Inikan pastilah ada orang yang dilibatkan termasuk yang membuka acaranya itu ada biayanya. Tapi di Pemda sendiri yang ekskavator apalagi namanya itu, murni dari pemda, karena ini lahan pemda yang diolah," kata dia.
Sementara Ketua Komisi VI DPRD Jeneponto, Kaharuddin mengatakan, keberadaan lokasi balap motor cross dapat mengganggu orang sakit di RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto.
"Kalau saya pastinya mengganggu orang sakit, pasti bunyi kedengaran. Orang sakit itu butuh ketenangan," tegas Kaharuddin.
Nilai positifnya menurut Kaharuddin memang ada. Tapi imbasnya lebih besar ke Rumah Sakit.
"Pasien itu terganggu kasihan, karena orang sakit pasti kedengaran," kata Kaharuddin via telepon ke Rakyatku.com, Minggu (24/11/2019).
Hanya saja kata dia, tidak bisa terlalu banyak berkomentar, karena belum mengetahui bagaimana teknisnya di sana. Namun yang jelas kata dia, lokasi berdekatan sekali rumah sakit.
"Sangat mengganggu. Sisa yang melakukan itu kegiatan ya pikirkan kembali lah. Karena pastinya terganggu, pasti masuk DPR juga," tutupnya.