Selasa, 19 November 2019 05:00

Warga Kaget, Ustaz yang Nyambi Jualan Madu Ditangkap Densus 88 di Solo

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Warga Kaget, Ustaz yang Nyambi Jualan Madu Ditangkap Densus 88 di Solo

Dari tiga orang yang ditangkap Densus 88 di Solo, dua di antaranya bikin warga bertanya-tanya. Setahu mereka, keduanya tidak pernah melakukan aksi mencurigakan.

RAKYATKU.COM - Dari tiga orang yang ditangkap Densus 88 di Solo, dua di antaranya bikin warga bertanya-tanya. Setahu mereka, keduanya tidak pernah melakukan aksi mencurigakan.

Terutama Ustaz Jamaludin. Ketua RW 01 Pajang, Danang Prawironoto mengatakan, Jamaludin sudah lama tinggal di kampung itu. Dia kerap memberi tausiyah di masjid.

"Setiap salat pasti diusahakan di masjid kampung. Dia juga sering mengisi tausiyah dalam berbagai kesempatan," kata Danang seperti dikutip dari Detikcom, Senin (18/11/2019).

Setahu dia, selama ini isi ceramahnya biasa-biasa saja. Seputar agama Islam pada umumnya. Tidak ada yang mengarah ke radikalisme. 

"Makanya saya kaget kok ditangkap," kata dia.

Ustaz Jamaluddin juga diketahui mengajar di salah satu pondok pesantren. Dia nyambi berdagang madu.

Orang kedua yang bikin warga heran yakni Frisnomi. Terduga teroris asal Kauman itu selama ini bekerja sebagai juru parkir di sebuah toko alat tulis. 

"Orangnya memang tidak banyak berkomunikasi. Kegiatan selain bekerja tidak tahu, tapi dia lebih banyak di kos. Tidak mengira kalau ditangkap," ujar Ahmad Syidi Rozaki, tetangga kosnya.

Ketua RT 03 RW 05, Muhammad Khoiri mengatakan bahwa Frisnomi sejak kecil tinggal di Kauman. Namun kini dia tinggal di indekos milik seseorang bernama Yusron.

"Dulu kan tinggal magersari di RW 03, lalu dijual, sama ibunya tinggal di kosnya Pak Yusron, sudah 10 tahunan. Ibunya sudah meninggal, sekarang sendiri," kata Khoiri.

Dia mengaku tidak menyangka Frisnomi ditangkap Densus 88. Khoiri menyebut Frisnomi bersosialisasi dengan baik dengan warga kampung.

"Orangnya baik, rapat RT juga datang. Tapi memang orangnya pendiam," kata dia.