RAKYATKU.COM, BONE - Minggu, 17 November 2019. KM (60), terus menghubungi ponsel putrinya, ND (20), salah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Bone.
Namun, ponsel putrinya tak pernah diangkat. Pukul 19.00 Wita, warga Kecamatan Tellusiattinge, Kabupaten Bone itu pun mendatangi ruko di Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone. Di salah satu kamar di ruko itulah putrinya tinggal.
Setalah sang ibu tiba, ia mendapati kamar putrinya terkunci. KM lalu meminta bantuan kepada pemilik rumah, untuk mendobrak pintu kamar tersebut.
Setelah pintu kamar terbuka, ND ditemukan tergeletak di belakang pintu kamar. Dia bersimbah darah. Nadinya sudah tak berdenyut. Di sampingnya, ada bayi merah menggeliat-geliat. Jenis kelaminnya laki-laki. Bayi itu masih hidup.
ND diduga meninggal dunia karena pendarahan pada saat melahirkan. ND kemungkinan hamil karena hubungan gelap dengan seorang pria.
Selanjutnya, mayat beserta bayi dibawa ke RSUD Tenriawaru Watampone, untuk divisum.
"Saya tidak tahu kalau anak saya (ND) hamil, dan pada waktu saya menelepon, ND tidak menjawab telepon saya. Saya telepon berkali-kali, akhirnya saya mendatangi tempat tinggalnya," ujar MD, bapak korban.
Kapolsek Tanete Riattang Polres Bone, AKP Andi Bashar, mengatakan, hasil visum korban, yakni bengkak pada kedua kelopak mata, bengkak pada pipi kanan dan lubang hidung sebelah kanan. Diduga korban meninggal karena kehabisan darah pada saat melahirkan. Korban meninggal sudah lebih dari satu hari.
"Orang tua korban menolak untuk dilakukan autopsi. Selanjutnya, mayat diserahkan kepada pihak keluarga, untuk disemayamkan di rumah duka," ujarnya. (Zaenal Abidin)