RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Jumat, 15 November 2019. Tujuh siswa berusia 17 tahun, telah diskorsing. Seorang siswi berusia 14 tahun dari sekolah yang sama, melapor ke polisi. Dia mengaku diperkosa oleh anak-anak lelaki itu di ruang ganti sekolah.
Seorang guru menemukannya setengah bugil dan menangis. Siswi itu mengklaim, dua anak laki-laki memperkosanya. Empat lainnya, memaksanya melakukan seks oral. Bocah ketujuh menjaga pintu dan menonton.
Ibu korban yang berusia 40 tahun, mengajukan laporan polisi pada pukul 15:30 pada 15 November 2019. Kepala polisi distrik Tawau, Peter Umbuas membenarkan, memang ada kasus pemerkosaan yang terjadi di sekolah menengah pada hari Jumat itu. Oleh karena itu, ketujuh anak laki-laki itu, ditahan selama tiga hari.
The Star melaporkan, gadis Kelas II SMP itu, kemudian dikirim ke rumah sakit kabupaten untuk pemeriksaan medis.
Hari ini, Minggu, 17 November 2019 adalah hari ketiga penahanan. Sebuah pembaruan dirilis oleh polisi. Mengumumkan, karena kasus telah diselesaikan dengan jaminan, Polisi memutuskan untuk tidak memperpanjang penahanan tiga hari mereka.
Mereka akan kembali mengumpulkan bukti untuk kasus ini, sebelum melanjutkan dengan tuntutan di pengadilan.
Anak-anak ini, juga diizinkan kembali ujian yang akan berakhir pada 28 November.
Setelah membaca pembaruan, warganet marah besar. Mereka mempertanyakan kenapa tersangka bisa mengikuti ujian. Mereka prihatin terhadap korban.