RAKYATKU.COM, TIONGKOK - Tragedi ini terjadi Selasa, 12 November 2019 lalu. Seorang siswi berusia 12 tahun bernama Xiao Ru, melompat dari lantai 4 gedung sekolah dasar di Guangdong, Tiongkok.
Ayahnya menerima berita ini bergegas ke sekolahnya. Dia terpekik saat menemukan putrinya rebah di tanah. Dia tak sadarkan diri. Darah menggenang.
"Xiao Ru...bangun nak," panggil ayahnya.
Xiao Ru sempat membuka matanya. Mulutnya menyunggingkan senyum. Ayah lalu bergerak cepat, melarikan putrinya ke rumah sakit. Sayang, karena kesulitan bernapas dan kehilangan banyak darah, nyawa Xiao Ru tak dapat diselamatkan.
Ayah Xiao Ru melihat rekaman CCTV. Dia ingin tahu apa yang terjadi sebelum kematian putrinya. Ayah malang itu menangis. Dia melihat bagaimana perlakuan guru matematika bernama Wang, terhadap Xiao Ru.
Dilansir dari See Hua Daily, seluruh kejadian ini terjadi saat makan siang. Ketika Wang bersikeras untuk memeriksa pekerjaan rumah Xiao Ru, sebelum bocah itu pergi makan.
Wang lalu melempar pekerjaan rumah Xiao Ru ke lantai. Itu dilakukan di depan semua siswa. Dia mulai berteriak pada gadis itu, karena tidak menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
Guru Wang lalu memukul telapak tangan gadis itu beberapa kali dengan penggaris. Dia terus menghardik Xiao Ru selama 3-4 menit. Semua teman sekelasnya menyaksikan, bagaimana Xiao Ru merasa terhina. Xiao Ru menangis.
Tepat setelah menerima omelan Wang, Xiao Ru berjalan keluar dari ruang kelasnya yang terletak di lantai 4, lalu melompat dari gedung.
Merasa keberatan dengan perlakuan guru terhadap putrinya, ayah Xiao Ru menuntut guru berusia 40 tahun itu, untuk memberikan penjelasan tentang seluruh bencana itu. Namun, Wang tidak menunjukkan diri setelah insiden ini. Bukan hanya itu, sekolah juga tidak dapat memberikan informasi yang cukup mengenai sertifikat kualifikasi guru Wang.