RAKYATKU.COM - Nama Ahok kembali jadi perbincangan. Setelah bertemu Menteri BUMN, Erick Tohir, konon pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu, mendapat posisi top di salah satu BUMN terbesar negeri ini.
Banyak kemudian melontarkan penolakan. Ada spanduk mengatasnamakan karyawan Pertamina, menyebut mereka menolak pemberang yang bermulut kotor. Diduga itu ditujukan ke Ahok.
Menko Polhukam, Mahfud MD di salah satu situs berita online, menyebutkan, Komisaris BUMN bukan jabatan publik.
Pernyataan itu pun direspons Tengku Zulkarnain. Pria bersorban itu mencuit di akun Twitternya, @ustadtengkuzul, "Betul Prof. Tapi jadi karyawan rendahnya saja WAJIB punya SKCK, masak Bos yg digaji RATUS JUTA nggak pakai SKCK...?
Dalam diri manusia yg berakal budi ada yg namanya KEPATUTAN...
Ya, kan, Prof?"
Diduga itu ditujukan Tengku Zulkarnain kepada Ahok, yang pernah dipenjara karena kasus penistaan agama. Sehingga menurut Tengku Zul, penerimaan jabatan tertinggi di salah satu BUMN besar, tetap harus menggunakan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
Seorang warganet mencoba menjawab cuitan Tengku Zul.
"Selama saya ngelamar kerja ga pernah pake SKCK dan selalu diterima pak ustad...yg penting skill bukan bukan sikil..." cuit @lie_yukiemura.
Atas cuitan itu, Tengku Zul lalu menjawab, "Anda Melamar kerja di BUMN? Atau Jadi ASN kah? Hemm..."
Akun @lie_yukiemura tak menjawab. Seorang pemilik akun @Ernie_es yang meresponsnya. "Saya gak pernah pake skck, karna posisi yg saya lamar manager, dan sekarang tawaran jd dir jg gak pake skck
Yg pake skck biasanya buruh pabrik," cuit @Ernie_es.
Akun @ambarsusanto10 menulis, "Ilmu dia hanya copas jadi maklum... Itu salah pemberi masukan..."
Sementara akun @BahasaHati6 menulis sambil men-tag @ustadtengkuzul, "Mohon diketahui..kek...BUMN itu bukan ASN. Korporasi ber plat merah. BUMN bukan pejabat publik.
Ahok terpilih kok kakek yg sewot."