RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Bulan November 2019 ini tampaknya menjadi bulan kebanggan bagi masyarakat Kabupaten Bulukumba. Bagaimana tidak, penanggalan November belum berakhir, Pemkab sudah meraih 5 penghargaan di tingkat nasional.
Lima penghargaan ini bukanlah penghargaan yang mudah untuk diraih, butuh kerja sama antar semua stakeholder untuk mewujudkannya. Kebersamaan masyarakat Bulukumba adalah kuncinya.
Penghargaan pertama diraih pada 9 November 2019. Adalah sosok pria yang bernama Arwis yang mengharumkan nama Bulukumba. Arwis menjadi salah satu dari sembilan orang di Indonesia yang meraih penghargaan Tenaga Kesehatan Nasional.
Kepala Puskesmas Borongrappoa, Kecamatan Kindang tersebut, adalah Juara I Tenaga Kesehatan Tingkat Nasional kategori Farmasi yang diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto, di hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, Sabtu (9//11/2019) lalu.
Masih di bidang kesehatan, Pemkab Bulukumba mampu mempertahankan level Wistara pada penyelenggaraan Kabupaten Sehat atau dikenal dengan Swasti Saba.
Kepastian penerimaan penghargaan Swasti Saba berdasarkan kawat surat atau radiogram Menteri Dalam Negeri terkait undangan penerimaan penghargaan tersebut kepada Gubernur dan Bupati/Walikota pada hari Selasa 19 Nopember mendatang di ruang Sasana Bhakti Praja Kantor Kemendagri Jakarta.
Tak sampai disitu, Pemkab Bulukumba lagi-lagi diganjar penghargaan di bidang kesehatan. Adalah MAN 2 Bulukumba yang mendapatkan penghargaan sebagai sekolah sehat nasional
Penghargaan tersebut merupakan hasil penilaian dari 4 Kementerian yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Penghargaan ini diserahkan oleh Sekretaris Jendral Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Didik Suhardi di Hotel Kartika Candra Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Di bidang pelayanan, Dinask Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) mampu meraih penghargaan Role Model penyelenggaran pelayanan publik kategori terbaik dari Kementrian Pandayagunaan Aparatur Sipil Negara (Kemen-PAN RB).
[NEXT]Dan yang tak kalah mengesankan, Bulukumba mampu memecahkan rekor dan meraih rekor dunia dalam Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) pada karnaval pakaian hitam yang digelar September 2019 lalu.
Piagam Penghargaan MURI ini serahkan langsung oleh Manager Rekor MURI, Triyono kepada Kepala Dinas Pariwisata Muh Ali Saleng mewakili Pemerintah Kabupaten Bulukumba, di kantor MURI Mall of Indonesia Jakarta, Kamis 14 Nopember 2019.
Pada karnaval yang merupakan rangkaian festival Pinisi ke-10 itu, dihadiri sedikitnya 27 Ribu peserta yang mengenakan pakaian hitam-hitam. Pakaian tersebut merupakan ciri khas warga kawasan adat Tanatoa, Kecamatan Kajang. Pakaian hitam ini menandakan kesederhanaan, kesetaraan dan kebersamaan.
Raihan 5 penghargaan tersebut memunculkan komentar dari masyarakat. Mereka menilai, Pemkab terbukti bekerja keras untuk Bulukumba lebih baik.
Apresiasi itu disampaikan oleh aktivis lingkungan di Sulsel, Anis Kurniawan. Ia mengaku, penghargaan tersebut patut diapresiasi, terlebih penghargaan itu tentunya untuk semua warga bulukumba.
"Penghargaa tersebut patut diapresiasi, terlebih untuk masyarakat Bulukumba. Kita bangga akan hal itu. Bagi pemerintah daerah, penghargaan ini tentu jadi motivasi tersendiri untuk lebih baik lagi," Kata Anis.
Meski demikian, kata Anis, perbaikn dibeberapa linj masih banyak. Kerja-kerja keberpihkan rakyat harus terus dijalankan. Seluruh masyarakat mesti mendukung hal hal baik yang sudah dijalankan.
Hal sama disampikan oleh Politisi senior Bulukumba, Andi Muttamar Mattotorang. "Selamat atas 4 penghargaan nasional yang telah Pemda Bulukumba peroleh di bulan Nopember 2019, semoga kedepan akan semakin jaya dan sukses selalu serta membawa Bulukumba lebih maju dan sejahtera," Ujarnya mantan ketua DPRD 2 periode tersebut.
