RAKYATKU.COM, PEMALANG - Polisi akhrinya berhasil membekuk pembunuh Tumarni, penjaga warung di Kecamatan Taman, Pemalang.
Pelaku ditangkap aparat dari Polres Pemalang, Minggu (10/11/2019) di Terminal Pasar Senen, Jakarta.
Dilansir dari Kumparan, Kapolres Pemalang AKBP Kristanto Yoga Darmawan, menjelaskan, pelaku berinisial IR. Selain itu, polisi juga menangkap dua orang lainnya yakni, istri siri pelaku berinisial C dan anaknya berinisial OW.
"Hasil penyelidikan mengarah ke mereka yang tinggal di Kabupaten Pekalongan," kata Kris saat dihubungi, Minggu (10/11/2019).
Kristanto bilang, pengungkapan sudah sejak Jumat atau dua hari setelah korban ditemukan tewas. Namun, saat itu polisi hanya mengamankan istri siri dan anaknya yang terlibat.
Berdasarkan pemeriksaan awal terhadap kedua tersangka, masing-masing memiliki peran berbeda dalam pembunuhan ini.
Si istri siri, membuang baju yang terdapat bercak darah dan dompet korban. Sementara si anak menjual ponsel korban.
"Nah hasil jual HP ini, dia pakai untuk berangkat pulang ke Jakarta. Alasannya begitu," ujarnya.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya bergerak menuju Jakarta, Sabtu (9/11/2019) lalu. Kemudian muncul info tambahan bahwa tersangka pernah menjalani hukuman di Jakarta dengan kasus penusukan.
Setelah mengumpulkan info dan pencarian secara manual dengan modal foto, didapati pelaku ternyata bekerja sebagai timer angkot di Terminal Pasar Senen Jakarta.
Minggu (10/11/2019) siang, anggota melihat seseorang dengan ciri fisik sama seperti di foto, dengan deskripsi salah satu tangannya diperban turun dari sebuah angkutan.
"Nah langsunglah kita hap (tangkap), kita dekati dia, kita tanya bener enggak itu dan ini. Dia ngaku. Sekarang sudah perjalanan ke sini," ujarnya.
Kristanto menambahkan, belum jelas motif pelaku membunuh korban. Dugaan sementara, hubungan asmara jadi latar belakang terjadinya pembunuhan.
Kristanto mengaku masih akan mendalami motif sebenarnya dari pembunuhan terhadap Tumarni.
"Kita dalami, kita enggak bisa langsung percaya. Karena ada pendobrakan juga di warung korban. Ngapain iya kan kalau katanya kenal kok harus dobrak. Termasuk kita dalami juga, apakah dia sengaja ke Pemalang untuk membunuh atau gimana," pungkasnya.