Sabtu, 09 November 2019 15:52

"Aku Bunuh Dia, Jasadnya di Apartemen, Aku Akan Bunuh Diri," Pengantin Baru SMS Sepupu

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi penikaman
Ilustrasi penikaman

Otoritas New York, sedang menyelidiki pembunuhan-bunuh diri. Pelaku dan korbannya sepasang pengantin baru. 

RAKYATKU.COM, NEW YORK - Otoritas New York, sedang menyelidiki pembunuhan-bunuh diri. Pelaku dan korbannya sepasang pengantin baru. 

Jumat malam, 8 November 2019, di Queens. Dinhwar Budhidat (33), bertengkar hebat dengan istrinya yang berusia 27 tahun, di rumah mereka di blok 8900 di Albert Road.

Pertengkaran berubah menjadi kekerasan fisik. Budhidat kalap. Dia menikam wanita yang baru saja dinikahinya itu hingga tewas. 

Melihat korban tewas bersimbah darah, Budhidat mengambil ponsel. Dia lalu mengirim pesan singkat kepada sepupu istrinya.

Dilansir dari ABC7, dalam pesan singkatnya Budhidat mengatakan, istrinya sudah mati dan dia berencana untuk bunuh diri. 

"Dia mengirim sms padaku. Dia membunuhnya. Dia tidak memberi tahu saya caranya. Mengapa saya. Kenapa dia harus mengirimi saya pesan itu? Dia benar-benar pengecut,” kata sepupu Budhidat kepada New York Daily News. "Kenapa dia harus melakukannya terhadap gadis malang itu?" 

Yogindra Toolaram, sepupu lainnya dari pasangan itu, menambahkan, teksnya pesannya hanya sebaris. "Aku membunuhnya. Aku meninggalkannya di apartemen dan aku akan bunuh diri." 

“Saya mendapat telepon dari sepupu saya yang mendapat SMS. Dia memanggilku dengan panik dan kami berdua bergegas ke sini," tambahnya. 

Polisi dari FDNY tiba di tempat kejadian. Mereka menemukan wanita dengan luka tusukan di sekujur badannya. 

Dengan menggunakan helikopter, polisi menemukan suami korban tergantung di pohon di Pantai Howard. Kira-kira satu setengah mil jauhnya dari TKP pertama.

Pejabat melihat keterlibatan pria itu dalam kematian istrinya. 

Sumber mengatakan, keduanya memiliki sejarah kekerasan dalam rumah tangga yang berkelanjutan. Tersangka pernah ditangkap musim panas lalu, karena penyerangan.  

Pasangan itu menikah pada Juli, tetapi biduk rumah tangganya langsung bergejolak.

"Setiap hubungan memiliki masalah," kata Toolaram. "Aku hanya tidak berpikir masalah akan cukup besar untuk menghasilkan kekerasan seperti itu." 

"Setiap kali Anda melihat situasi seperti ini, anggota keluarga selalu mengatakan tidak percaya. Saya memiliki jawaban yang sama. Dia pria paling keren, paling lucu, dan terlucu," jelas Toolaram.