Jumat, 08 November 2019 10:45

Lebih Tua dari Pinisi, Ini Jadwal Pelayaran Napak Tilas Padewakkang dari Bulukumba ke Australia

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Perahu Padewakang menyimpan catatan sejarah.
Perahu Padewakang menyimpan catatan sejarah.

Sebagian besar orang hanya mengenal perahu Pinisi. Ternyata, pendahulunya, Padewakang punya sejarah yang juga membanggakan.

RAKYATKU.COM,BULUKUMBA - Sebagian besar orang hanya mengenal perahu Pinisi. Ternyata, pendahulunya, Padewakang punya sejarah yang juga membanggakan.

Padewakang kurang dikenal karena sudah jarang diproduksi. Padahal perahu tersebut lebih dahulu hadir daripada perahu Pinisi.

Tenaga Ahli Kemenko Maritim RI, Dr Horst H Liebner mengatakan, Padewakang merupakan kapal tradisional pendahulu pinisi. 

Padewakang konon tercatat sebagai nama perahu asal Sulawesi pada akhir abad ke-17. Kapal tersebut difungsikan VOC mengantar surat dan sebagai kapal patroli. Dalam catatan syahbandar VOC, kapal itu milik saudagar asal Sulawesi.

Perahu Padewakang, kata pria asal Jerman itu, digunakan para pelaut Indonesia dalam mengeksplorasi kawasan Australia pada abad 17-18, termasuk dalam pelayaran historis pencarian teripang. 

Peristiwa itu kemudian menjadi referensi dalam sejarah hubungan maritim Australia-Indonesia sebelum kedatangan orang Eropa.

Ia menggarisbawahi pentingnya peran pelaut nusantara dalam eksplorasi Australia. Tidak heran, replika perahu itu menjadi salah satu kebanggaan Indonesia yang ditampilkan pada pameran "Europalia, Liege, Belgia" pada 2017 lalu.

"Tujuh puluh tahun sebelum James Cook, pelaut Sulawesi sudah lebih dulu ke Australia. Semua itu tujuannya untuk menyadarkan khayalak Australia bahwa sejarah Australia itu berwarna warni, dan bahwa Islam dan orang Sulawesi punya andil yang cukup besar dalam sejarah itu," ungkapnya seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Bulukumba.

Olehnya itu pihaknya akan melakukan pelayaran napak tilas Padewakang dari Bulukumba ke Australia pada Desember mendatang. Bertepatan dengan peringatan 250 tahun kedatangan Kapten James Cook di Australia Timur pada 1770 masehi.

Perahu Padewakang itu sendiri sudah selesai dibuat di kawasan pembuatan perahu Tana Beru Kecamatan Bontobahari. Hari Sabtu (9/11/2019) mendatang akan dilaksanakan peluncurannya ke laut yang dikenal dengan tradisi Annyorong Lopi.

"Tim membuat ulang perahu Padewakang mendasari dua maket perahu koleksi gubernur jenderal Hindia Belanda yang dibuat 1821 serta beberapa lukisan awal abad ke 19, dan juga dari deskripsi mendetail," ungkapnya.

Peluncuran perahu, tambah Horst, dirangkaikan peringatan maulid oleh warga setempat. Salah satu aspek pada pelayaran itu nanti untuk mengenang hubungan Australia-Indonesia yang erat kaitannya dengan Islam. Aboriginal (pribumi Australia) ingin menunjukkan nenek moyangnya punya rekan di Sulawesi, jauh sebelum orang barat menginjak tanah mereka.

Padewakang tanpa mesin itu akan berangkat menuju Makassar pada 22 November. Selanjutnya pada 1 Desember berlayar ke Australia. Pelayaran napak tilas ini diselenggarakan Yayasan Abu Hanifah Institute, Sydney-Australia sekaligus yang mendanai pembuatan Padewakang. 

Pelayaran ini dimaksudkan untuk melestarikan tradisi dan pengetahuan pembuatan perahu yang dimiliki turun temurun, serta menunjukkan peran pelaut Sulawesi Selatan dalam menemukan Australia sekaligus sebagai bentuk diplomasi budaya maritim dan mengangkat nama Indonesia sebagai bangsa pelaut.