Kamis, 07 November 2019 14:57

Dua Mantan Karyawan Twitter Dituduh Jadi Mata-mata Arab Saudi

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
INT
INT

Pemerintah Arab Saudi dituduh telah merekrut karyawan Twitter untuk bekerja sebagai mata-mata.

RAKYATKU.COM, SAN FRANCISCO - Pemerintah Arab Saudi dituduh telah merekrut karyawan Twitter untuk bekerja sebagai mata-mata.

Menurut keluhan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS di San Francisco, dua karyawan Twitter direkrut untuk mendapatkan informasi akun pribadi pengkritik Kerajaan Saudi.

Langkah itu memungkinkan Arab Saudi untuk mencari data pribadi dari ribuan akun Twitter.

Akun-akun itu termasuk jurnalis populer, yang memiliki lebih dari 1 juta pengikut dan kritikus pemerintah terkemuka lainnya.

Keluhan itu juga menyatakan bahwa karyawan yang direkrut jadi mata-mata diberikan hadiah jam tangan mahal dan uang puluhan ribu dolar yang dikirim ke rekening bank rahasia.

Dua mantan karyawan Twitter itu diidentifikasi sebagai Ahmad Abouammo dan Ali Alzabarah. Mereka didakwa bertindak sebagai agen Arab Saudi tanpa mendaftar dengan pemerintah AS, menurut AP.

Abouammo meninggalkan pekerjaannya sebagai manajer kemitraan media wilayah Timur Tengah Twitter pada tahun 2015.

Pada penampilannya di pengadilan federal Seattle pada hari Rabu, Abouammo diperintahkan untuk tetap ditahan sambil menunggu sidang pemeriksaan penahanan pada hari Jumat.

Sementara itu, Alzabarah adalah insinyur Twitter. Dia telah diterbangkan oleh pejabat Saudi ke Washington untuk pertemuan pribadi dengan anggota keluarga yang tidak disebutkan namanya.

"Dalam waktu satu minggu setelah kembali ke San Francisco, Alzabarah mulai mengakses data pribadi pengguna Twitter secara massal tanpa otorisasi," kata keluhan itu.

Akses tersebut melibatkan 6.000 akun pengguna Twitter. Itu termasuk akun Omar Abdulaziz, seorang jurnalis terkemuka yang dekat dengan Jamal Khashoggi, yang terbunuh di konsulat Saudi di Turki tahun lalu.

Setelah perbuatannya diketahui oleh perusahaan, Alzabarah mengakui mengakses data pengguna dan mengatakan dia melakukannya karena penasaran.

Alzabarah kemudian diberi cuti administratif. Laptop miliknya disita, dan ia dikawal keluar dari kantor. Keesokan harinya, ia terbang ke Arab Saudi bersama istri dan putrinya dan belum kembali ke Amerika Serikat, kata para penyelidik.

Surat perintah penangkapannya dikeluarkan sebagai bagian dari pengaduan.

Pada hari Rabu, Twitter mengucapkan terima kasih kepada FBI dan Departemen Kehakiman AS karena mendukung penyelidikan.