Sabtu, 02 November 2019 19:12

Suami Istri yang Tergantung di Jembatan, Ternyata Korban Pembunuhan

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Awalnya disangka korban pembunuhan. Jenazah suami istri, Herman Ginting (58) dan Sarinah (56) tergantung di Jembatan Sei Kalundang, di Susun Aek Nauli, Labuhanbatu, Sabtu (2/11/2019). 

RAKYATKU.COM, MEDAN - Awalnya disangka korban pembunuhan. Jenazah suami istri, Herman Ginting (58) dan Sarinah (56) tergantung di Jembatan Sei Kalundang, di Susun Aek Nauli, Labuhanbatu, Sabtu (2/11/2019). 

Namun setelah divisum di RSUD Rantauprapat, ada luka sayatan di leher mereka.

Hal itu diketahui dari hasil visum di RSUD Rantauprapat. Pada jasad kedua korban, juga tidak ditemukan tanda-tanda kematian karena bunuh diri dengan cara gantung diri. 

"Terdapat luka robek di leher sepanjang 4x15 sentimeter, kemungkinan karena benda tajam. Bisa karena pisau, parang. Kematiannya karena dibunuh, kalau karena bunuh diri itu kemungkinan kecil," ujar dokter Rudi, seperti dikutip dari Kompas, Sabtu (2/11/2019). 

Untuk lebih mendalami penyebab luka luar dan luka robek pada jasad korban, Kapolsek Bilah Hilir Iptu Krisnat Indratno Napitupulu bilang, pihaknya akan membawa kedua jenazah ke RS Djasamen Saragih Pematang Siantar. 

"Kita akan autopsi," ujar Krisnat. 

Sebelumnya, Hendra Polo Sianturi dan Amo Nainggolan, karyawan PT PMKS dan PT Sepadan menemukan dua jenazah tergantung di Jembatan Talihoran, Sungai Kalundang, Dusun Aek Nauli, Desa Kampung Padang, Kecamatan Pangkatan, Labuhanbatu. 

Keduanya saat itu melintas di jembatan menuju tempat kerja, sekitar pukul 06.45 WIB, Sabtu, 2 November 2019. Penemuan itu membuat geger warga.