RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Seminggu terakhir, dunia pendidikan Kota Makassar menjadi sorotan. Bagaimana tidak, sejumlah persoalan dialami oleh siswa.
Persoalan pertama yang menjadi sorotan adalah tentang adanya seorang siswi berinisial RAL di SMPN 40 Makassar, yang dikabarkan sempat berhenti sekolah lantaran orang tuanya tak mampu membayar baju seragam batik.
Namun, pihak sekolah membantah siswi tersebut diberhentikan, lantaran tak mampu membayar seragam.
Persoalan kedua yang menjadi sorotan di dunia pendidikan Kota Makassar, adalah adanya siswa yang digunting bibirnya. Kali ini Kepala SMP Yayasan Sosial Dharma Bakti Budi Kasih, yang diduga menggunting bibir Elpin, siswa kelas 7.
Atas informasi yang beredar ini, Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Wahab Tahir yang membidangi masalah pendidikan berkomentar keras.
"Tindakan ini luar biasa. Sangat tidak mendidik. Tidak mencerminkan jiwa pendidik yang sebenarnya," ungkap Legislator dari Partai Golongan Karya ini.
Legislator tiga periode ini, mendesak sanksi keras terhadap oknum kepala sekolah, jika hal tersebut benar-benar terjadi. Untuk saat ini, pihaknya masih melakukan verifikasi informasi kejadian yang sebenarnya.
"Kalau benar ini kejadian, kami memdesak PJ Wali Kota memecat kepsek tersebut dari jabatannya. Jika sekolah merupakan yayasan, maka kami akan meminta pihak yayasan untuk memberi sanksi," tambahnya.
Terkait informasi adanya bibir siswa SMP yang digunting bibirnya oleh kepala sekolahnya sendiri, Kepala Tata Usaha Yayasan Sosial Dharma Bakti Budi Kasih, Fadli, menjelaskan, bahwa kabar yang beredar di masyarakat itu tidak benar.
"Bilang kita menggunting mulut itu tidak benar. Sebenarnya saat itu sedang penertiban rambut," ungkap Fadli.
Katanya, gunting yang dibawa oleh kepala sekolah ke dalam ruangan kelas, bukan untuk gunting mulut tapi untuk menertibkan rambut siswa yang tidak sesuai aturan alias gondrong.
"Jadi gunting yang dibawa masuk ke dalam kelas bukan untuk menggunting bibir, tapi untuk tertibkan rambut siswa yang panjang," katanya.
Setelah giliran Elpin ditertibkan rambutnya, ia banyak bergerak sehingga gunting yang dipakai kepala sekolah tidak sengaja menggores bibirnya.
"Jadi waktu itu kepala sekolah bertanya sambil pegang gunting, 'kemarin kamu ada laporan berbicara kotor?' Lalu murid mengelak pada saat mau digunting rambutnya, sehingga bibirnya yang terkena gunting," tutupnya.