RAKYATKU.COM, PAPUA - Untuk pertama kalinya, kelompok separatis bersenjata di Papua, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), merilis nama organisasi intelijennya.
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan, nama organisasi mata-mata mereka adalah PIS, akronim dari Papua Intellegent Service.
"Bahwa semua pembunuhan yang telah dan sedang dilakukan oleh pasukan TPNPB-OPM di seluruh tanah Papua, adalah berdasarkan data identifikasi oleh Papua Intellegent Service (PIS)," ujar Sebby Sambom dalam keterangan tertulis di Fanpage Facebook TPNPBNews.
Menurutnya, semua bentuk pembangunan jalan Trans Papua, diidentifikasi untuk tujuan jahat Jakarta. Karenanya, TPNPB-OPM telah banyak kali mengeluarkan pernyataan, bahwa mereka menolak semua bentuk pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia di atas tanah leluhur mereka.
"Penjajahan harus segera diakhiri dengan cara bahwa Pemerintah Indonesia, wajib mengakui hak kemerdekaan bangsa Papua," tegas Sebby.
Mengapa TPNPB-OPM menolak semua bentuk pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia?
Menurut Sebby, alasan TPNPB-OPM sangat jelas dan rasional, yaitu bangsa Papua tidak pernah bermimpi untuk Indonesia membangun Papua.
Namun tuntutan bangsa Papua kata dia sangat jelas, yaitu bangsa Papua mempunyai hak untuk merdeka penuh seperti bangsa-bangsa lain di muka bumi.
"Hanya itu saja, tuntutan tidak banyak," ungkap Sebby.
Sebby menegaskan, Pemerintah Indonesia harus bertanggung jawab atas nyawa-nyawa orang Indonesia yang mereka bunuh. Karena kata dia, Pemerintah Indonesia memaksakan untuk mengerjakan proyek jalan Trans Papua di seluruh teritori Papua Barat. "Sementara kami TPNPB-OPM melarang dan menolak," tegasnya.
"Ingat, bahwa kami TPNPB-OPM menolak pembangunan infrastruktur yaitu jalan Trans Papua. Karena kami ketahui, Jakarta mempunyai misi rahasia untuk memusnahkan orang asli Papua dan tanah-tanah kami akan diambil alih oleh orang imigran Indonesia," tambah Sebby.
Sebby juga melarang orang Indonesia dari kalangan sipil untuk tidak mau mengerjakan proyek Jalan Trans, dan juga jangan mau jadi tukang ojek. "Karena kami ketahui, bahwa Anda adalah mata-mata TNI/Polri," ancamnya.
Menurut Sebby, jalan Trans Papua atau apapun bentuknya, akan mereka bangun sendiri setelah Papua Merdeka. Oleh karena itu lanjut Sebby, Pemerintah Indonesia harus membuka diri untuk duduk di meja perundingan dengan TPNPB-OPM, dan semua elemen perjuangan bangsa Papua, di bawah mediasi badan organisasi PBB.
"Karena konflik bersenjata di Papua tidak akan berhenti, dan berlanjut terus hingga Papua merdeka penuh. Ingat, bahwa perlawanan akan semakin massif dua tahun ke depan. Oleh karena itu, Pemerintah Kolonial Republik Indonesia segera mengakui hak Kedaulatan Bangsa Papua," papar Sebby.
Sebby melanjutkan, semua orang Indonesia yang datang di Papua, mereka anggap sebagai pencuri dan perampok, yang mana telah dan sedang lakukan perampokan dan pencurian atas sumber daya alam mereka, sambil membunuh pemilik negerinya, yaitu orang asli Papua. "Oleh karena itu, kami tidak akan kompromi," tegasnya.