Rabu, 23 Oktober 2019 20:15

Ini Kata-Kata Prabowo yang Membuat Jokowi Angkat sebagai Menteri Pertahanan

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Jokowi dan Prabowo naik kuda bersama beberapa waktu lalu.
Jokowi dan Prabowo naik kuda bersama beberapa waktu lalu.

Masih ingat debat calon presiden pada Pilpres 2019? Saat itu, Prabowo mengkritik habis kebijakan di bidang pertahanan.

RAKYATKU.COM - Masih ingat debat calon presiden pada Pilpres 2019? Saat itu, Prabowo mengkritik habis kebijakan di bidang pertahanan.

Kekuatan bidang pertahanan sempat menjadi bahan debat antara Jokowi dan Prabowo. Sampai-sampai Prabowo sempat mengatakan bahwa ada bawahan Jokowi yang ABS alias asal bapak senang.

"Saya pengalaman, Pak, di tentara. Budaya 'ABS' banyak, Pak. Kalau ketemu panglima, 'Aman semua, terkendali Pak, radar cukup, Pak.' Saya tidak menyalahkan Bapak. Ini 'ABS'. Jadi mohon dikaji lagi," kata Prabowo dalam debat di Hotel Shangri-La, Sabtu (30/3/2019).

Pada debat itu, Jokowi menjabarkan dirinya sudah memerintahkan kepada Menteri Pertahanan dan Panglima TNI membangun satuan baru di tubuh militer di sejumlah daerah seperti Divisi III Kostrad di Gowa, Komando Angkatan Udara di Biak, dan Komando Angkatan Laut di Sorong.

Ia pun menambahkan bahwa pemerintahannya telah menggelar pasukan di Natuna, Morotai, Saumlaki, dan Biak.

"Apa yang kita harapkan dari gelar pasukan ini? Artinya titik-titik pinggir yang ada di negara ini semua terjaga," imbuhnya.

Tak lupa sang petahana memamerkan kepemilikan 11 titik radar udara dan 11 titik radar maritim yang sudah terkoneksi.

"Saya optimis dengan penguasaan radar udara, radar maritim yang sudah 100 persen, siapa pun yang masuk ke terotori akan kita ketahui, akan ketahuan," katanya.

Namun, Prabowo justru menyinggung anggaran pertahanan Indonesia yang masih terlalu kecil. Ia membandingkan rasio anggaran pertahanan dengan produk domestik bruto (PDB) sampai di Indonesia terlalu kecil dari Singapura.

"Rp107 triliun itu lima persen dari APBN; 0,8 persen dari GDP kita, Singapura itu anggaran pertahanan 30 persen dari APBN, 3 persen dari GDP," ucap Prabowo kala itu.

Prabowo meyakini kekuatan pertahanan Indonesia saat ini masih lemah. Salah satu alasan yang ia ungkap di panggung debat adalah minimnya uang negara untuk membiayai keperluan pertahanan.

"Jadi masalah pertahanan keamanan ini saya kira, maaf Pak Jokowi mungkin dapat briefing yang kurang tepat," pungkasnya.

Setelah dilantik menjadi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mengatakan akan mempelajari situasi pertahanan Indonesia terkini sebelum tancap gas bekerja. 

"Saya akan belajar dulu situasi yang terakhir, baru kita akan mulai kerja," kata Prabowo, Rabu (23/10/2019).

Prabowo yang merupakan calon presiden penantang Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019 dilantik sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju. 
Ketika memperkenalkan Prabowo sebagai Menhan, Jokowi menilai, mantan Komandan Jenderal Kopassus itu lebih mengetahui tugas di bidang pertahanan dibandingkan dirinya. 

"Saya kira, tugas beliau saya tidak usah menyampaikan. Beliau lebih tahu daripada saya," ujar Presiden Jokowi, Selasa (23/10/2019).