RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, akan terus menggandeng Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulselbar dan Kepala Kepolisian (Kapolda) Sulsel, mengawal Pemprov Sulsel.
"Kami selalu berkomitmen untuk sama-sama dengan KPK dan seluruh Forkompinda," ungkap Nurdin Abdullah dalam sambutannya, di Four Points by Sheraton, Makassar, Rabu (23/10/2019).
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini berharap, seluruh bupati, wali kota, Forkompinda Pemprov Sulsel berserta Forkompinda kabupaten kota se-Sulsel, tetap komitmen menjalankan program pencegahan korupsi.
"Saya berharap rapat koordinasi ini bisa melahirkan sebuah komitmen ini. Siapapun pemimpinnya, kita tetap akan jalankan program ini," kata alumnus Universitas Jepang ini.
Selain itu, guru besar Unhas Makassar ini meminta bupati, wali kota dan stakeholder, selalu duduk bersama untuk menyelesaikan masalah dengan cara bersama-sama, termasuk bagaimana menata dengan baik aset Pemprov maupun kabupaten/kota.
"Saya juga meminta kepada bupati dan wali kota kita duduk bersama untuk membahas aset, kalau ada aset. Saya kira pintu terbuka luas. Silakan kita berdiskusi. Saya kira hari ini seluruh bupati dan wali kota hadir, karena bentuk-bentuk menginginkan perubahan," urai alumnus Fakultas Kehutanan Unhas Makassar ini.
Satu tahun dirinya bersama Andi Sudirman Sulaiman masing-masing sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, sudah berhasil mengamankan aset Pemprov Sulsel sebesar Rp6,5 triliun.
Menurut Prof Nurdin, keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja keras dan kerjasama Pemprov Sulsel dengan KPK, Kejaksaan Tinggi dan Kapolda Sulsel, BPK dan juga Plt Inspektorat Setda Pemprov Sulsel.
"Saya kira dalam setahun ini sangat terasa, kita punya aset yang sangat besar, saat ini kita sudah mengembalikan aset kita sebesar Rp6,5 triliun. Saya ingin sekali lagi kepada kita semua, setelah acara ini pun kolaborasi harus terus berjalan," pungkasnya.