RAKYATKU.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD baru saja meninggalkan Istana Negara, Senin (21/10/2019).
Kepada wartawan, Mahfud membeberkan hasil pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo. Dia mengaku dijanjikan masuk dalam kabinet.
Namun, Jokowi belum menyampaikan pos menteri yang akan diberikan kepada Mahfud.
Dalam pertemuan dengan Jokowi, Mahfud mengaku membahas banyak hal. Namun, sempat berbicara banyak seputar penegakan hukum dan pelanggaran hak asasi manusia.
"Bapak Presiden rupanya banyak tahu tentang latar belakang saya," kata Mahfud.
Jika nantinya masuk kabinet, Mahfud yakin bakal diberi tugas sesuai dengan latar belakangnya di bidang hukum. Bisa juga di bidang politik atau menteri agama.
Mahfud juga membeberkan bahwa anggota kabinet Jokowi-Ma'ruf akan dilantik pada Rabu (23/10/2019).
Sebelumnya, CEO Gojek, Nadiem Makarim juga hampir dipastikan masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.
Nadiem menjadi orang ketiga berbaju putih yang tiba di Istana Negara, Senin (21/10/2019). Dia menyusul Mahfud MD dan Bupati Minahasa Selatan, Tetty Paruntu.
Nadiem terlihat datang sendirian ke Istana. Sebelumnya, dia sudah diisukan masuk kabinet. Namun, belum diketahui di pos mana.
Nadiem Makarim selama ini dikenal masyarakat setelah perusahaan rintisannya Gojek meraih status unicorn dan kini mencapai level decacorn.
Gojek bahkan mampu berekspansi hingga ke Thailand, Vietnam, Filipina, dan Singapura.
Presiden Jokowi pernah mengatakan dia akan mengangkat anak muda yang memiliki kekuatan manajerial.
Keberadaan menteri belia disebutnya akan memunculkan ide, gagasan kreatif, dan keinginan kuat untuk mengeksekusi solusi terhadap berbagai permasalahan bangsa.
"Kami ingin ada sebuah kecepatan dalam pembangunan," kata Jokowi dalam sebuah kesempatan.
Nama lain yang disebut-sebut bakal masuk kabinet yakni Erick Thohir yang menjadi ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.
Erick Thohir disebut-sebut bakal menjabat kepala Staf Kepresidenan atau Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).
Erick menilai pimpinan di KSP atau KEIN memerlukan sosok profesional seperti dirinya. Dua lembaga tersebut bertugas memantau dan mengevaluasi sistem ketimbang melakukan hal-hal teknis.