RAKYATKU.COM - Hacher mengacak-acak akun Snapchat Demi Lovato. Foto-fotonya yang tidak mengenakan busana bocor ke publik, Kamis sore (17/10/2019).
Foto-foto itu membuat kaget fansnya. Pada SnapStory Demi Lovato, yang menginformasikan bahwa publik kini bisa melihat foto-foto telanjangnya.
Postingan itu diikuti beberapa gambar telanjang selama kurang lebih satu jam. Peretas menggoda keberadaan rekaman seks, dengan akses yang diberikan kepada mereka yang mendaftar.
Tentu saja, dalam waktu internet, satu jam seperti keabadian, dan pada hari Jumat screengrab foto masih bermunculan secara acak di media sosial.
Sementara beberapa mengolok-olok situasi, basis penggemar setia dan sangat protektif Lovato segera marah dan mengirim pesan mendukung di media sosial.
"Menghormati seseorang adalah satu hal tetapi tidak menghormati tubuh wanita adalah hal lain dan benar-benar melanggar dan menjijikkan. Kapan dunia akan berhenti menghancurkan Demi dan hanya mendukungnya? #DemiLovato," seseorang menulis di Twitter.
"Mengapa 'seseorang' membocorkan privasi seseorang? Atau mengapa malah bocor #DemiLovato," sahut yang lainnya.
"Beberapa hal seharusnya dirahasiakan, pribadi, disembunyikan, dirahasiakan. Jadilah manusia dan hormat! Anda tidak harus mencintai siapa pun. Tetapi Anda harus menghormati! Jika kamu hidup di dunia ini kamu harus!"
Fans juga membanjiri hashtag #DemiLovato dengan pakaian glamour lengkap dari penyanyi-aktris, yang membintangi "Sonny With a Chance" dan "Camp Rock".
Menunjukkan seberapa jauh dia datang, wanita 27 tahun ini baru-baru ini memposting foto dirinya dalam bikini di Instagram, mengatakan dalam satu judul, "Ini adalah ketakutan terbesar saya. Foto saya dalam bikini yang belum diedit."
Citra tubuh Lovato menjadi perhatian khusus bagi para penggemarnya karena krisis yang ia alami pada akhir 2010, ketika ia meninggalkan tur Jonas Brothers dalam waktu singkat.
Dia menjalani rehabilitasi selama beberapa bulan untuk perawatan depresi, gangguan makan, pemotongan dan penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol.
Dia telah berjuang dengan ketenangan hati dan dirawat karena overdosis obat pada bulan Juli 2018. Setelah itu, dia melakukan 60 hari tambahan direhabilitasi.
Menurut Blast, kelompok yang terlibat dalam peretasan Kamis mengklaim bertanggung jawab untuk mengambil alih akun CEO Twitter Jack Dorsey pada bulan Agustus.
