Kamis, 17 Oktober 2019 16:44

Ditawari Prabowo kembali Jadi Wagub DKI, Sandi Bilang Begini

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sandiaga Uno. Ist
Sandiaga Uno. Ist

Sandiaga Uno mengaku sempat ditawari untuk kembali menduduki Mantan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta. 

RAKYATKU.COM - Sandiaga Uno mengaku sempat ditawari untuk kembali menduduki Mantan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta. 

Kursi Wagub DKI kosong sejak Agustus 2018, saat Sandi memutuskan mundur dari jabatannya untuk maju sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019.

Tawaran itu kata Sandi langsung disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi memutuskan pemenang pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Kalau Wagub itu sudah ditawarkan dari awal pilpres selesai, pak Prabowo beberapa kali. Mulai dari setelah MK. Sampai kemarin (di Rakernas) juga ditanyakan lagi (soal kursi Wagub)," kata Sandi, Kamis (17/10/2019).

Meski ditawari berkali-kali oleh Prabowo untuk kembali menjabat sebagai Wakil Gubernur, Sandi mengaku menolak. Kata dia, komitmennya sejak awal saat mengundurkan diri sebagai wakil gubernur memang bukan untuk kembali ketika gagal menjabat sebagai wakil presiden.

"Saya selalu bilang 'enggak pak, enggak, ini saya sudah putuskan dan sampai kemarin juga, enggak berubah pikiran, enggak pak saya bilang, terima kasih saya bantu bapak saja, saya sudah cukup, saya akan berikan yang terbaik yang saya miliki buat bangsa ini, buat Gerindra," ujarnya dikutip CNNIndonesia.

Lebih lanjut, Sandi merasa heran karena posisi Wagub DKI tak kunjung diisi sejak dia maju di pilpres 2019. Ia awalnya mengira Partai Keadilan Sejahtera (PKS) cepat mengisi kursi Wagub mendampingi Anies. 

"Harapan saya ketika itu, segera diisi posisi wakil gubernur, ya masih belum bisa terselesaikan gitu, bayangkan saya ini prediksi saya adalah PKS bisa segera mengisi, namanya disodorkan, dan bisa berjalan," kata Sandi.

Sandi juga menilai persoalan Wagub DKI adalah masalah yang sederhana dan tak usah berlarut-larut untuk diselesaikan. Pasalnya, Gerindra dan PKS sudah saling setuju, bahkan nama pun telah diajukan ke DPRD DKI.

"Tapi saya enggak tahu apa yang terjadi sampai sekarang ini. Sudahlah, waiting game ini atau tarik ulur ini, sudah jelas. Jangan ada kepentingan politik, kepentingan golongan, kepentingan pribadi malah," pungkasnya.