Kamis, 17 Oktober 2019 07:00

OPM Sebut Indonesia Kolonial, Polisi Lalu Lintas Papua Balas: Dasar Pemalas

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Anggota TPNPB berpose dengan senjata api mereka. (FOTO: FACEBOOK)
Anggota TPNPB berpose dengan senjata api mereka. (FOTO: FACEBOOK)

Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus melakukan perlawanan terhadap pemerintah. Mereka menganggap Indonesia sebagai kolonial alias penjajah.

RAKYATKU.COM - Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus melakukan perlawanan terhadap pemerintah. Mereka menganggap Indonesia sebagai kolonial alias penjajah.

"Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sudah benar," kata Victor Yeimo, salah seorang anggota kelompok tersebut, Kamis (17/10/2019).

"Karena perlawanan bersenjata melawan kolonial merupakan 'the right to self-defence'. Hak untuk membela diri -rakyat dan bangsanya- dengan kekuatan bersenjata dari ancaman kolonialisme Indonesia. Itu dibenarkan dalam hukum internasional," lanjutnya.

Menurutnya, serangan bersenjata TPNPB terhadap kolonialisme dijamin oleh hukum internasional.

"Papua kalau tidak bergerak berjuang maka ancaman kehancuran dan pemusnahan itu tidak akan berhenti," kata Victor Yeimo.

Aksi perlawanan damai dan bersenjata itu hak membela diri yang legal dan harus dilakukan demi pembebasan bangsa. 

"Papua yang terancam punah ini harus dilaporkan ke dewan keamanan PBB agar ada resolusi bagi pembebasan bangsa Papua," tutup Victor Yeimo.

Lewat akun Facebooknya, OPM memamerkan pasukan dan senjata api yang mereka miliki. Beberapa di antaranya berpose membidik sasaran.

Postingan ditanggap putra asli Papua. Polisi lalu lintas itu bernama Richard Kaisiepo.

"Inilah foto-foto manusia-manusia pemalas dan pembunuh...NKRI Harga Mati, Merah Darahku,
Putih Tulangku, Saya Indonesia, Keriting Rambutku, Saya Papua, Sa Papua, Sa Indonesia," balas Richard.

"Tidak ada serangan saja, ko pu orang tembak helikopter yang jelas-jelas tujuannya ingin membangun daerah di Pegunungan...
Mana berita kayak gini ko mau posting? Cuiihh.. persetan dgn ko perompak di Papua," lanjut Richard.

"Kelompok bersenjata itu Indonesia punya kami tidak postingan karena media Indonesia tidak adil," balas admin West Papua.

"Kalau tidak adil, terus siapa yang kemarin tikam orang Toraja di Wamena? Bukannya golongan kam pu kelompok kah...
Ahh sudahlah... Susah juga Bicara dengan Kelompok manusia bodoh kaya ko admin," balas Richard lagi.