Senin, 14 Oktober 2019 13:06

Rusia Bom 4 Rumah Sakit di Suriah Dalam Waktu 12 Jam

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ne York Times
Ne York Times

Pesawat-pesawat tempur Rusia membom empat rumah sakit di wilayah yang dikuasai pemberontak di Suriah dalam waktu 12 jam.

RAKYATKU.COM - Pesawat-pesawat tempur Rusia membom empat rumah sakit di wilayah yang dikuasai pemberontak di Suriah dalam waktu 12 jam.

New York Times melaporkan pada hari Minggu bahwa serangan itu terjadi pada bulan Mei.

Berdasarkan investigasinya, NY Times menemukan bahwa seorang pengendali di darat memberikan koordinat rumah sakit kepada pilot. Pengontrol kemudian memberikan lampu hijau untuk melakukan serangan, dan target ditembak dalam beberapa menit.

Setelah iyu, pilot melaporkan telah melepaskan bom, dan wartawan lokal merekam tiga bom menembus atap rumah sakit dan meledak.

Salah satu yang terkena dampak adalah Rumah Sakit Bedah Nabad al Hayat. Namun stafnya telah melarikan diri tiga hari sebelumnya untuk mengantisipasi pemboman.

Tiga lainnya adalah Rumah Sakit Bedah Kafr Nabl, Rumah Sakit Gua Kafr Zita, dan Rumah Sakit Ortopedi Al Amal. Semuanya dibom dalam waktu 12 jam pada tanggal 5 Mei hingga 6 Mei tahun ini. 

Keempat rumah sakit itu berada dalam daftar fasilitas medis "dekonflik" yang disediakan oleh PBB untuk semua pihak, termasuk Rusia, dalam upaya untuk mengurangi korban sipil. 

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengumumkan bulan lalu bahwa dia sedang mengadakan penyelidikan internal mengenai pemboman rumah sakit di Suriah.

Sementara itu, Rusia telah membantah jika mereka dengan sengaja menargetkan fasilitas sipil. Sebaliknya, mereka mengatakan bahwa pesawatnya hanya mengebom target yang dipilih dengan cermat.

Hukum perang melarang serangan langsung pada fasilitas sipil, seperti sekolah rumah sakit dan juga staf medis.

Namun, membuktikan kesalahan dan niat di medan perang biasanya sulit. Itu karena hukum humaniter internasional juga menyatakan bahwa sekolah atau rumah sakit dapat menjadi target yang sah jika digunakan untuk berkontribusi pada operasi militer satu pihak.