RAKYATKU.COM, SYDNEY - Seorang suami diadili karena membakar istrinya, dan membiarkanya dilalap api dalam tangisan minta tolong.
Kulwinder Singh, 41 tahun, diduga membunuh istrinya, Parwinder Kaur, yang berusia 32 tahun, dengan menuangkan bensin padanya dan membakarnya.
Serangan itu terjadi pada Desember 2013, dan diduga dipicu oleh perdebatan tentang uang.
Selama persidangan di New South Wales, Sydney, Singh mengaku tidak bersalah.
Dia mengklaim bahwa Parwinder membakar dirinya sendiri ketika dia berada di lantai atas di kamar tidur rumah mereka.
Dalam pidato penutupnya, pengacara Singh, Margaret Cunneen, mengatakan bahwa pasangan itu berdebat setelah Parwinder menolak untuk berkontribusi pada biaya rumah tangga.
Pengacara mengklaim bahwa Parwinder membakar dirinya sendiri "untuk mendapat perhatian" dan tidak pernah bermaksud untuk membahayakan dirinya sendiri.
"Itu adalah kecelakaan tragis," kata pengacara Singh. "Ini adalah tindakan putus asa. Tindakan mencari semacam perhatian"
Ia menambahkan bahwa wanita itu memohon pada suaminya dengan mengatakan, "Selamatkan aku Vinder."
Selama sidang, hakim diberitahu bahwa sebelum terbakar, Kaur menghubungi polisi dan mengatakan: "suamiku hampir membunuhku".
Namun, Cunneen berpendapat bahwa Kaur melakukan ini untuk memastikan bantuan ada di jalan, sebelum dia menuangkan bensin pada dirinya sendiri, menunggu delapan hingga sepuluh menit dan kemudian membakar dirinya.
Cunneen juga mengatakan bahwa bukti menunjukkan tidak ada bensin di pakaian atau sepatu Singh, dan tidak ada sidik jarinya di tempat bensin.
Namun, jaksa penuntut memberikan versi yang sangat berbeda dari saat-saat terakhir Parwinder.
Dia mengatakan bahwa "tidak diragukan lagi jika Singh membakar istrinya".
Dia mengklaim bahwa Kaur telah memutuskan untuk menceraikan suaminya dan perselisihan keuangan terjadi karena Singh hanya memiliki sedikit uang di rekeningnya.
"Istrinya mengatakan kepadanya: Aku tidak akan berkontribusi lagi dan Aku akan menjalani hidupku tanpamu," kata jaksa.
Jaksa berpendapat bahwa kondisi pikiran Parwinder Kaur "benar-benar tidak konsisten" dengan keinginannya untuk melukai dirinya sendiri.
Dia juga mengingatkan hakim tentang bukti ahli spesialis luka bakar yang bersaksi bahwa tidak ada luka bakar di kulit kepala dan wajah Kaur. Jadi, sangat tidak mungkin jika luka bakar ditubuhnya disebabkan oleh diri sendiri.
Ahli itu berpendapat bahwa kemungkinan besar bensin dituangkan atau dibuang oleh orang lain.
Persidangan kasus ini masih berlanjut.