Sabtu, 12 Oktober 2019 13:11

"Baru Tahap Taklim Khusus", Alasan Polisi Tak Tangkap Penikam Menkopolhukam Wiranto

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Detik-detik Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, ditikam Syahrial Alamsyah alias Abu Rara. (Foto: Istimewa)
Detik-detik Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, ditikam Syahrial Alamsyah alias Abu Rara. (Foto: Istimewa)

Syahrial Alamsyah alias Abu Rara, penyerang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, tak bisa ditangkap meski sudah dipantau

RAKYATKU.COM - Syahrial Alamsyah alias Abu Rara, penyerang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, tak bisa ditangkap meski sudah dipantau tiga bulan. Markas Besar Polri punya menyampaikan alasannya.

"Dia baru tahap ketiga, taklim khusus. Belum ada perbuatan melawan hukum. Dia tidak melakukan idad," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).

Dedi menjelaskan, dalam kegiatan jaringan teroris, mereka memiliki lima tahap sebelum melakukan serangan teror. Tahap satu adalah berjaga-jaga. 

"Membangun komunikasi intens, saling mengenal, nah di situ tokoh yang biasa melakukan rekrutmen, akan mengajak," kata Dedi.

Setelahnya, akan masuk ke tahap dua, yaitu taklim umum. Di mana mereka yang direkrut, akan dibekali ajaran, doktrin, atau cara berjihad secara umum.

Ketika sudah mulai tertarik, maka akan masuk ke tahap tiga yaitu taklim khusus. Pada tahap ini, tokoh atau guru akan mulai menanamkan ajarannya secara spesifik.

"Di sini kelihatan mana yang cukup kuat kemauannya mulai bergabung. Baru setelah itu merencanakan pelatihan perang atau idad atau tahap empat," ucap Dedi.

Tahap terakhir yakni melakukan aksi amaliah. Hanya, kata Dedi, Abu Rara baru sampai di tahap tiga sehingga pihaknya belum melakukan penangkapan dan cukup memonitor.

Polisi baru bisa menangkap ketika terduga teroris sudah berada di tahap empat dan lima. 

"Baru kami bisa melakukan preventif strike. Kalau belum tahap empat dan lama, kami masih monitor," ucap dia.

Abu Rara menyerang Wiranto saat kunjungan di Banten, Jawa Barat pada 10 Oktober 2019. Dia menikam Wiranto dua kali di bagian perut.

Sumber: Tempo